Apa Bener Buka Kaca Bikin Hemat Bensin?, HaloBengkel.com – Bagi kita yang setiap hari berkendara menggunakan mobil pribadi apalagi sering melewati kemacetan pastinya pengen banget sih bensin irit. Tetapi, sampai saat ini belum ada alat ataupun cara yang spesifik bisa mengirit bahan bakar, apalagi cairan-cairan yang diluaran sana yang katanya mampu menghemat bahan bakar.
Ada juga nih dimana kondisi tertentu pengendara mobil membuka kaca dan juga mematikan AC mobilnya hanya untuk menghemat bahan bakar atau bensin mobilnya. Langkah ini dimaksudkan untuk kerja dari mesin tidak terlalu berat dan berdampak pada iritnya bahan bakar mobil. Tetapi disisi lain, hambatan dari udara akibat kaca terbuka bisa membuat percepatan di mobil jadi sedikit terhambat.
Lantas apakan sengaja membuka kaca bisa benar-benar efektif menghemat bahan bakar sobat? Sebetulnya ada salah satu pendapat ahli dari brand mobil Toyota yang seperti dikutip dari Kompas.com menyatakan bahwa membuka kaca mobil malah membuat konsumsi bensin jadi lebih boros, apalagi membuka kaca sangat lebar. Hal ini malah membuat udara yang masuk ke mobil itu membuat laju mobil jadi tertahan dan malah membuat mobil jadi lebih bekerja lebih dari biasanya.
Jadi intinya, tetap disarankan menutup kaca mobil saat mengemudi, apalagi saat berada di kecepatan yang cukup tinggi. Disarankan olehnya juga adalah dengan cara mengatur suhu dan juga hembusan AC untuk menghemat bahan bakar mobil. Cara paling tepat adalah kita perlu menjaga suhu AC mobil di suhu stabil 25 derajat. Tujuannya agar kompresor mobil tidak terus-terusan aktif dan membebani mesin mobil kita.
Service mobil mulai Rp 500rban di HaloBengkel, bengkel mobil di Balikpapan #1
Perlu diperhatikan bahwa AC punya dua sensor, ada sensor udara luar dan juga sensor udara dalam. Kalau di atur pada suhu 18 derajat begitu tidak dingin sedikit karena udara di luar ruangan mobil computer mobil akan selalu memilih untuk mengaktifkan kompresor. Nah, kalau kompresornya ini aktif terus-terusan membuat beban mesin jadi lebih tinggi atau jadi lebih boros daripada biasanya.
Namun saat kita mengatur di suhu 25 derajat, jarak dari suhu luar rata-rata Indonesia di 30 derajat dengan suhu yang mau dicapai dalam ruangan mobil tidak terlalu jauh, sehingga kerja kompresor mobil lebih ringan. Karena kompresor ini kerjanya jadi lebih ringan ini bisa membuat beban dari kerjanya tidak over dan berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih rendah atau hemat.
