Blog
Bedanya Oli Sintetis dan Bukan Sintetis
Bedanya Oli Sintetis dan Bukan Sintetis, HaloBengkel.com – Oli mesin merupakan komponen penting dalam perawatan kendaraan bermotor. Fungsinya mencakup pelumasan
Bedanya Oli Sintetis dan Bukan Sintetis, HaloBengkel.com – Oli mesin merupakan komponen penting dalam perawatan kendaraan bermotor. Fungsinya mencakup pelumasan komponen mesin, pembersihan, pendinginan, dan pencegahan korosi. Terdapat dua jenis oli mesin yang umum digunakan, yaitu oli sintetis dan oli non-sintetis (mineral). Kedua jenis oli ini memiliki karakteristik, keunggulan, dan kekurangan masing-masing. Artikel ini akan mengupas perbedaan antara oli sintetis dan oli non-sintetis, serta memberikan panduan dalam memilih oli yang sesuai untuk kendaraan Anda.
Daftar Isi :
TogglePengertian Oli Sintetis dan Oli Non-Sintetis
Oli Sintetis
Oli sintetis adalah oli mesin yang diproduksi secara kimiawi dari senyawa-senyawa dasar yang disintesis di laboratorium. Oli ini dirancang untuk memiliki molekul yang lebih seragam dan terkontrol dibandingkan oli non-sintetis. Karena proses pembuatannya yang lebih kompleks, oli sintetis biasanya memiliki kinerja yang lebih baik dalam kondisi ekstrem dan masa pakai yang lebih lama.
Oli Non-Sintetis (Mineral)
Oli non-sintetis, atau oli mineral, adalah oli mesin yang dihasilkan dari pemurnian minyak bumi. Proses pemurnian ini menghasilkan oli dengan molekul yang lebih bervariasi dalam ukuran dan struktur. Oli mineral merupakan jenis oli yang lebih tradisional dan umumnya lebih terjangkau daripada oli sintetis.
Proses Pembuatan
Oli Sintetis
Pembuatan oli sintetis melibatkan proses kimia yang kompleks di mana molekul-molekul dasar dipecah dan direstrukturisasi untuk menghasilkan oli dengan karakteristik tertentu. Proses ini memungkinkan produsen untuk menghilangkan kotoran dan menambahkan aditif yang meningkatkan performa oli. Beberapa teknologi yang digunakan dalam pembuatan oli sintetis antara lain hidroisomerisasi dan cracking.
Oli Non-Sintetis
Oli non-sintetis diproduksi melalui proses distilasi dan pemurnian minyak bumi. Proses ini melibatkan pemisahan komponen-komponen minyak bumi berdasarkan titik didihnya dan menghilangkan sebagian besar kotoran. Namun, karena berasal dari sumber alami, oli mineral memiliki variasi dalam ukuran dan bentuk molekul yang dapat mempengaruhi kinerjanya.
Keunggulan dan Kekurangan
Oli Sintetis
Keunggulan:
- Stabilitas Termal: Oli sintetis memiliki stabilitas termal yang lebih baik, sehingga lebih tahan terhadap oksidasi dan degradasi pada suhu tinggi.
- Performa dalam Suhu Rendah: Oli sintetis memiliki viskositas yang lebih konsisten pada suhu rendah, memudahkan mesin untuk start pada kondisi dingin.
- Masa Pakai Lebih Lama: Karena lebih tahan terhadap oksidasi dan penguapan, oli sintetis umumnya memiliki masa pakai yang lebih lama.
- Kebersihan Mesin: Oli sintetis mengandung aditif yang lebih efektif dalam mencegah pembentukan endapan dan lumpur, menjaga mesin tetap bersih.
- Efisiensi Bahan Bakar: Mengurangi gesekan dalam mesin, meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Kekurangan:
- Harga Lebih Mahal: Proses produksi yang kompleks membuat oli sintetis lebih mahal dibandingkan oli non-sintetis.
- Kompatibilitas: Tidak semua mesin dirancang untuk menggunakan oli sintetis, terutama mesin-mesin yang lebih tua.
Oli Non-Sintetis
Keunggulan:
- Harga Lebih Terjangkau: Oli mineral biasanya lebih murah dibandingkan oli sintetis, membuatnya pilihan ekonomis untuk banyak pengguna.
- Ketersediaan: Oli mineral lebih mudah ditemukan dan tersedia di berbagai tempat.
Kekurangan:
- Stabilitas Termal Lebih Rendah: Lebih mudah teroksidasi dan terdegradasi pada suhu tinggi, yang dapat mengurangi efektivitas pelumasan.
- Performa dalam Suhu Rendah: Viskositas oli mineral dapat meningkat pada suhu rendah, membuat start mesin lebih sulit dalam kondisi dingin.
- Masa Pakai Lebih Pendek: Memerlukan penggantian lebih sering dibandingkan oli sintetis.
- Endapan dan Lumpur: Lebih rentan terhadap pembentukan endapan dan lumpur yang dapat mengotori mesin.
Aditif dalam Oli
Baik oli sintetis maupun non-sintetis mengandung aditif untuk meningkatkan performa mereka. Beberapa aditif umum yang digunakan dalam kedua jenis oli ini meliputi:
- Antioksidan: Mencegah oksidasi oli yang dapat menyebabkan kerusakan mesin.
- Detergen dan Dispersan: Mencegah pembentukan endapan dan menjaga kotoran dalam suspensi agar tidak menempel di bagian mesin.
- Anti-foam: Mencegah pembentukan busa yang dapat mengurangi efektivitas pelumasan.
- Modifikator Viskositas: Membantu menjaga viskositas oli dalam berbagai kondisi suhu.
Kapan Memilih Oli Sintetis atau Non-Sintetis?
Oli Sintetis
Pilih oli sintetis jika:
- Anda mengemudi dalam kondisi ekstrem, baik suhu tinggi maupun rendah.
- Anda sering melakukan perjalanan jarak jauh atau berkendara dalam kecepatan tinggi.
- Kendaraan Anda adalah model terbaru yang direkomendasikan oleh pabrik untuk menggunakan oli sintetis.
- Anda ingin memperpanjang interval penggantian oli untuk mengurangi frekuensi perawatan.
Oli Non-Sintetis
Pilih oli non-sintetis jika:
- Anda mengemudi dalam kondisi normal dan tidak sering menghadapi kondisi ekstrem.
- Kendaraan Anda adalah model lama yang direkomendasikan untuk menggunakan oli mineral.
- Anda mencari solusi yang lebih ekonomis untuk pelumasan mesin.
- Anda sering mengganti oli dan tidak keberatan dengan interval penggantian yang lebih pendek.
Perawatan dan Penggantian Oli
Penting untuk selalu mengikuti rekomendasi pabrik dalam hal jenis oli dan interval penggantian. Menggunakan jenis oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin dapat mengakibatkan penurunan performa dan potensi kerusakan. Selalu periksa buku manual kendaraan Anda untuk mengetahui jenis oli yang direkomendasikan dan interval penggantian yang tepat.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara oli sintetis dan oli non-sintetis sangat penting untuk memilih jenis oli yang tepat bagi kendaraan Anda. Oli sintetis menawarkan keunggulan dalam stabilitas termal, performa dalam suhu rendah, dan masa pakai yang lebih lama, meskipun dengan harga yang lebih tinggi. Sementara itu, oli non-sintetis adalah pilihan yang lebih ekonomis dengan ketersediaan yang luas, tetapi dengan performa yang lebih rendah dalam kondisi ekstrem. Dengan mempertimbangkan kondisi penggunaan kendaraan dan rekomendasi pabrik, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk menjaga mesin kendaraan tetap dalam kondisi optimal.
Baca juga: Pakai Oli Sesuai Umur Mobil Kamu
Other Post
Mobil Lamborghini Termahal di Dunia, Ini Dia Harganya!
- Posted by
- 0 comments
10+ Merek Coolant Radiator Mobil yang Bagus dan Terbaik!
- Posted by
- 0 comments
20+ Merek Minyak Rem Mobil yang Bagus untuk Mobil Anda
- Posted by
- 0 comments
5 Mobil Balap Termahal di Dunia, Ada yang Ratusan Miliar!
- Posted by
- 0 comments
Kenapa Mematikan AC Sebelum Mematikan Mesin Mobil Itu Penting?
- Posted by
- 0 comments
Ini 10 Bohlam Lampu Mobil Paling Terang, Jangan Salah Beli!
- Posted by
- 0 comments
Rekomendasi 5 Cairan Pembersih Dashboard Mobil yang Bagus
- Posted by
- 0 comments
Bahaya Sering Memutar Setir Mobil Sampai Mentok
- Posted by
- 0 comments
6 Oli Mesin Mobil Matic yang Bagus Dijamin Bikin Enteng
- Posted by
- 0 comments
20 Lampu Indikator Mobil di Panel Instrumen Mobil + Artinya
- Posted by
- 0 comments
Kekurangan Mengisi Radiator Mobil dengan Air Biasa
- Posted by
- 0 comments