8 Dampak Pakai Bensin dengan RON Tidak Sesuai pada Mobil

Jangan pernah berpikir bahwa ketika Anda menggunakan RON tinggi, performa mobil pasti bagus dan minim masalah. Pasalnya, ada banyak dampak pakai bensin dengan RON tidak

Jangan pernah berpikir bahwa ketika Anda menggunakan RON tinggi, performa mobil pasti bagus dan minim masalah. Pasalnya, ada banyak dampak pakai bensin dengan RON tidak sesuai yang masih mengintai meski yang Anda gunakan adalah RON tinggi. 

Ini juga berlaku jika RON bensin yang Anda gunakan terlalu rendah. Dua-duanya memberikan dampak buruk. 

Mesin memiliki kebutuhan bahan bakar tertentu, dan kalau Anda terus memakai RON yang tidak sesuai, efeknya bisa muncul pelan tapi pasti. Mulai dari performa yang menurun hingga umur mesin yang lebih pendek.

Secara umum, dampak ketidaksesuaian RON bensin dengan kebutuhan mobil terbagi jadi dua, yakni ketika RON terlalu tinggi dan terlalu rendah. Kedua efeknya bisa Anda simak lengkap di sini. 

Baca Juga: 7 Jenis BBM Pertamina dan Fungsinya Masing-masing

Dampak Pakai Bensin dengan RON Tidak Sesuai karena Terlalu Rendah 

Kesalahan paling umum adalah memakai bensin dengan RON lebih rendah dari rekomendasi pabrikan. 

Biasanya dilakukan karena alasan ingin berhemat. Padahal efek jangka panjangnya bisa jauh lebih mahal dari yang Anda kira. Ini dampaknya: 

1. Knocking atau “Pinging” Mesin

Ketika mesin yang seharusnya memakai RON tinggi malah Anda isi dengan bensin RON rendah, campuran udara dan bahan bakar bisa terbakar lebih cepat dari waktunya. Ledakan kecil ini disebut engine knock atau detonasi.

Akibatnya, Anda bisa mendengar suara logam berdenting dari mesin, getaran halus yang tidak biasa, dan akselerasi yang terasa berat. 

Kalau hal ini terjadi terus-menerus, lama-lama performa mesin menurun karena sistem pembakaran tidak lagi stabil. Ini adalah salah satu pengaruh RON pada mesin yang untuk perbaikannya, mungkin makan banyak biaya. 

2. Performa dan Efisiensi Turun

Agar mesin tidak rusak akibat knock, sistem kontrol elektronik (ECU) biasanya mengatur waktu pengapian supaya lebih lambat. Namun efek sampingnya, tenaga mesin jadi berkurang dan konsumsi bensin justru meningkat.

Jadi meskipun terlihat “hemat” di awal karena harga bensin lebih murah, sebenarnya Anda sedang membuat mesin bekerja tidak efisien dan akhirnya malah boros di pemakaian harian.

3. Kerusakan Komponen Mesin dalam Jangka Panjang

Dampak pakai bensin dengan RON tidak sesuai yang terlalu rendah adalah kerusakan komponen mesin dalam jangka panjang. 

Ini adalah efek lanjutan dari knocking. Knocking yang terus terjadi akan menciptakan tekanan tinggi dan panas berlebih di ruang bakar. Kondisi ini bisa merusak piston, dinding silinder, hingga katup.

Tidak hanya itu, pembakaran yang tidak sempurna juga bisa merusak catalytic converter di sistem pembuangan. 

Kalau sudah begini, biaya perbaikannya bisa jauh lebih mahal daripada selisih harga bahan bakar yang Anda coba hemat sebelumnya.

Baca Juga: Beda Pertalite dan Pertamax, Mana yang Cocok Buat Mobil?

4. Emisi Gas Buang Meningkat

Bensin dengan RON rendah cenderung menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna. 

Akibatnya, emisi seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) menjadi lebih tinggi. Selain membuat mesin cepat kotor, ini juga berdampak buruk bagi lingkungan. 

5. Risiko Pencampuran Bahan Bakar yang Salah

Beberapa orang mencoba mencampur dua jenis bensin dengan RON berbeda, misalnya RON 90 dan RON 95, dengan harapan hasilnya bisa “tengah-tengah”. Padahal campuran ini justru bisa mengubah karakter pembakaran di ruang bakar.

Kondisi tersebut bisa membuat sensor mesin bingung membaca waktu pengapian yang tepat dan akhirnya menyebabkan performa tidak stabil.

Efek RON Terlalu Tinggi pada Mobil

Meski lebih aman daripada RON rendah, memakai bahan bakar dengan angka oktan terlalu tinggi juga tidak memberi keuntungan berarti. Bahkan dalam beberapa kasus, justru membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Selain itu, ini efeknya: 

1. Tidak Ada Peningkatan Performa yang Nyata

Kalau mesin Anda dirancang untuk RON 90, lalu Anda isi dengan RON 95 atau RON 98, tidak akan ada perbedaan berarti pada tenaga atau respons mesin. 

Mesin tersebut tidak memiliki rasio kompresi yang cukup tinggi untuk memanfaatkan ketahanan pembakaran dari RON tinggi. 

Jadi yang Anda dapat hanyalah biaya bahan bakar yang lebih mahal tanpa hasil yang sepadan.

Baca Juga: Dampak Buruk Jika Jarang Mengisi Bensin Mobil Fuel Tank?

2. Pembakaran Kurang Optimal

Pada mesin dengan rasio kompresi rendah, bahan bakar beroktan tinggi justru bisa terbakar lebih lambat. 

Efeknya, sebagian bahan bakar bisa tertinggal di ruang bakar dan menimbulkan kerak karbon. 

Lama-kelamaan, hal ini membuat efisiensi menurun dan bisa menimbulkan getaran saat idle.

3. Boros Biaya

Benar, salah satu dampak pakai bensin dengan RON tidak sesuai adalah boros biaya. 

Karena tidak memberi tambahan tenaga, efisiensi, atau umur mesin, penggunaan bensin RON tinggi di kendaraan standar hanyalah pemborosan. 

Lebih baik gunakan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan agar biaya operasional tetap efisien.

Mesin Mobil Bermasalah karena Sering Pakai Bensin RON Rendah? Bawa ke Sini!

Kalau Anda merasa bahwa mesin mobil knocking dan performanya turun karena sering pakai bensin RON rendah yang tidak sesuai standar pabrikan, waktunya bawa ke bengkel untuk perbaikan. 

Untuk menemukan bengkel terbaik yang bisa mengatasinya, HaloBengkel bisa Anda cek. Di dalamnya, Anda bisa tahu bengkel terpercaya yang paling dekat dengan lokasi Anda sekarang. 

Bisa cek review, jenis layanan, tahu estimasi harga, hingga booking online. Yuk, cek HaloBengkel sekarang!

Other Post

Download Now !

aplikasi service mobil

Download Sekarang Reservasi jadi Lebih MUDAH, dan Dapatkan GRATIS Garansi Check Up untuk Kendaraan Kesayangan Anda

Related Post