Mengerti jenis suspensi yang mobil Anda gunakan bisa membuat perbedaan besar dalam pengalaman berkendara sehari-hari.
Saat melewati jalan bergelombang, tanjakan curam, atau tikungan tajam, suspensi lah yang menentukan apakah mobil terasa mantap di jalan atau limbung tidak karuan.
Suspensi yang berbeda juga memberikan sensasi berbeda. Ada yang terasa lembut dan nyaman, ada juga yang tegas dan responsif ketika berbelok, bahkan beberapa mampu menahan guncangan berat tanpa membuat penumpang terguncang.
Memahami perbedaan jenis-jenis suspensi ini membantu Anda mengenali karakter mobil dan mengetahui apa yang bisa Anda harapkan dari performanya di berbagai kondisi jalan.
Baca Juga: Perbaikan dan Perawatan Sistem Suspensi Udara Mobil
Jenis-Jenis Suspensi Mobil yang Paling Sering Digunakan
Mau tahu semua jenis suspensi yang ada dalam mobil? Cek lengkap di sini:
1. MacPherson Strut
Pertama, ada MacPherson Strut. MacPherson Strut adalah salah satu jenis suspensi paling umum pada mobil penumpang saat ini.
Anda akan menemukannya di banyak sedan, MPV, hatchback, atau mobil ringan karena kemudahan dan efisiensi desainnya.
Suspensi ini bersifat independen, artinya roda kiri dan kanan dapat bergerak secara terpisah, sehingga mobil tetap bisa menyesuaikan diri dengan kondisi jalan yang tidak rata.
Struktur strut-nya tegak dan tergabung dengan shock absorber, membuat desainnya simpel, ringan, dan hemat ruang di kolong mobil.
Dari sisi perawatan, Anda tidak akan kesulitan karena komponen relatif mudah montir jangkau dan biaya penggantian juga terjangkau.
Namun, perlu Anda ingat bahwa untuk mobil dengan performa tinggi, MacPherson Strut memiliki keterbatasan karena sudut camber bisa berubah saat suspensi bekerja, sehingga handling tidak sepresisi suspensi kompleks.
Meski begitu, untuk penggunaan harian, jenis suspensi mobil satu ini tetap menjadi pilihan populer.
2. Double Wishbone (Lengan Ganda)
Selanjutnya, ada juga sistem suspensi mobil jenis double wishbone. Double Wishbone atau lengan ganda merupakan jenis suspensi independen yang memiliki dua lengan, yaitu upper arm dan lower arm untuk setiap roda.
Dengan struktur ini, geometri roda dapat terkontrol lebih baik saat suspensi bekerja, hasilnya bisa membuat mobil tetap stabil bahkan ketika Anda melakukan manuver mendadak.
Keunggulan utama dari Double Wishbone adalah presisi handling yang tinggi, membuat mobil terasa mantap saat belok atau melewati jalan berkelok.
Desain jenis suspensi satu ini juga cukup fleksibel sehingga insinyur dapat menyesuaikan sudut geometri roda sesuai kebutuhan.
Di sisi lain, suspensi ini membutuhkan ruang lebih besar dan struktur yang kompleks, sehingga untuk bodi mobil yang kompak, penerapannya kurang ideal.
Perawatan dan biaya pembuatan juga lebih tinggi daripada MacPherson Strut. Oleh karena itu, Double Wishbone lebih banyak terpakai pada mobil sport atau kendaraan ukuran menengah hingga besar yang menuntut stabilitas dan kenyamanan tinggi.
3. Multi-Link
Selanjutnya, ada jenis suspensi Multi-Link. Suspensi Multi-Link merupakan versi yang lebih kompleks dari Double Wishbone karena menggunakan beberapa lengan yang bekerja sama untuk menyokong roda.
Dengan konfigurasi ini, geometri roda lebih fleksibel, menjaga kestabilan dan kenyamanan mobil saat melintas di berbagai kondisi jalan.
Multi-Link juga mampu meredam guncangan sekaligus mempertahankan kontrol roda, sehingga handling tetap optimal, terutama saat mobil membawa beban.
Kelebihan lain yang terasa jelas adalah kenyamanan penumpang yang meningkat, karena suspensi mampu bekerja lebih halus.
Namun, kerumitan struktur membuat biaya produksi dan perawatannya cukup tinggi. Jika komponen aus, proses perbaikannya pun lebih rumit daripada suspensi sederhana.
Anda akan menemukan Multi-Link pada mobil performa tinggi, SUV premium, atau mobil mewah. Alasannya, Multi-Link bisa memberikan kenyamanan sekaligus handling superior daripada jenis jenis suspensi mobil lain.
Baca Juga: 5 Pengecekan Suspensi Mobil Bekas yang Tak Boleh Terlewat!
4. Axle Rigid (Rigid Axle)
Jenis suspensi rigid axle adalah jenis suspensi di mana roda kiri dan kanan terhubung oleh satu poros kaku, sehingga gerakan satu roda bisa memengaruhi roda di sisi lainnya.
Suspensi ini terkenal karena kekuatannya dan kemampuan menahan beban berat, sehingga sering diterapkan pada kendaraan niaga atau truk.
Desainnya sederhana, sehingga perawatan relatif mudah dan biaya produksinya lebih rendah daripada suspensi independen.
Kendati demikian, kenyamanan berkendara di jalan bergelombang atau kecepatan tinggi terasa kurang karena poros kaku mentransfer guncangan ke seluruh roda, dan handling mobil menjadi kurang fleksibel.
Anda akan menemukan suspensi ini pada SUV lawas, kendaraan muatan, dan beberapa truk ringan.
5. Rigid Leaf Spring (Pegas Daun)
Selanjutnya, ada Rigid Leaf Spring atau pegas daun. Jenis suspensi satu ini adalah subtipe dari Axle Rigid yang menggunakan pegas berbentuk helai besi bertumpuk untuk menopang poros kaku.
Suspensi ini terkenal karena kemampuannya menahan beban berat, membuatnya ideal untuk truk, van, atau kendaraan niaga yang membawa muatan besar.
Struktur pegas daun cukup tahan lama dan sederhana, sehingga perawatannya mudah. Namun, peredaman getaran kurang halus daripada pegas coil atau suspensi independen, sehingga kenyamanan mobil penumpang mungkin berkurang.
Bobot pegas daun juga lebih berat, sehingga desain mobil harus menyesuaikan agar keseimbangan tetap terjaga.
Baca Juga: Cara Mengurangi Per Daun Mobil, Kelebihan dan Kekurangannya
6. Torsion Beam
Salah satu jenis suspensi pada mobil selanjutnya adalah torsion beam. Torsion Beam adalah suspensi semi-independen yang menghubungkan kedua roda dengan sebuah balok yang dapat melintir saat roda bergerak.
Suspensi ini ringan, kompak, dan efisien dalam penggunaan ruang, sehingga banyak diterapkan pada mobil kompak atau hatchback harian.
Selain itu, biaya produksi dan perawatannya relatif rendah, membuatnya menjadi pilihan ekonomis.
Stabilitasnya cukup baik untuk mobil ringan, tetapi karena sifat semi-independen, suspensi ini tidak sefleksibel sistem independen. Ketika satu roda terkena lubang besar, efek guncangan bisa terasa pada roda lainnya.
7. 3‑Link Rigid
Kemudian, ada 3-Link Rigid. Suspensi 3‑Link Rigid adalah variasi dari poros rigid yang menggunakan tiga lengan, yaitu lower arm, lateral rod, dan torsion axle.
Konfigurasi ini meningkatkan stabilitas lateral dan longitudinal dibanding poros rigid biasa.
Dari segi desain, suspensi ini relatif ringkas, sehingga tetap menahan roll dan gaya lateral dengan baik, namun tetap memiliki karakteristik kaku sehingga kenyamanan tidak seoptimal Multi-Link.
Komponen yang lebih banyak juga membuat perawatan sedikit lebih rumit, tetapi bagi mobil dengan poros rigid yang ingin stabilitas lebih baik, 3‑Link Rigid tetap menjadi pilihan andal, terutama untuk SUV atau mobil lama.
8. Air Suspension / Pneumatic
Terakhir, yakni air suspension. Air Suspension menggunakan kantung udara yang dapat dikompresi, menggantikan pegas logam tradisional.
Suspensi ini menawarkan kenyamanan maksimal karena udara mampu meredam guncangan dengan sangat baik.
Selain itu, ketinggian mobil bisa diatur secara otomatis, misalnya dinaikkan saat melewati jalan rusak dan diturunkan saat melaju kencang agar stabilitas tetap terjaga. Banyak sistem modern menggabungkan kontrol elektronik untuk menyesuaikan redaman secara dinamis.
Di sisi lain, biaya produksi dan perawatan Air Suspension cukup tinggi karena komponen seperti kantung udara, kompresor, dan ECU yang kompleks.
Risiko kerusakan atau kebocoran udara juga harus Anda perhatikan, sehingga jenis ini biasanya hanya ada pada mobil mewah, kendaraan high-end, atau modifikasi khusus.
Merasa Ada Masalah dengan Suspensi Mobil? Jangan Tunggu Lama!
Begitu Anda mulai merasakan mobil limbung, bantingan terasa keras, atau terdengar bunyi aneh saat melewati jalan bergelombang, jangan tunggu masalah bertambah parah.
Segera bawa mobil ke bengkel kaki-kaki terpercaya agar perbaikan bisa dilakukan dengan tepat dan aman. Lewat HaloBengkel, Anda bisa langsung menemukan bengkel terdekat lengkap dengan ulasan pengguna, jenis layanan, dan estimasi biaya, sehingga tidak perlu pusing mencari-cari tempat servis.
Bahkan, Anda bisa langsung melakukan booking online, membuat proses perbaikan lebih praktis dan cepat. Cek HaloBengkel sekarang!
Erwin Juntoro, seorang car enthusiast dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di dunia otomotif. Lulusan SMK Otomotif, Erwin punya minat yang tinggi dalam bidang kelistrikan, mesin, transmisi, tune-up dan modifikasi kendaraan. Driven by Passion, Fueled by Innovation.