Ketika mengemudikan mobil pada jalanan dengan banyak kelokan, Anda mungkin pernah merasakan kendaraan tak merespon sesuai harapan. Itu bisa jadi karena mobil mengalami oversteer dan understeer. Tapi, apa itu over dan understeer? Apa perbedaan oversteer dan understeer?
Meski keduanya sama-sama mengacu pada hilangnya traksi pada mobil, masih ada perbedaan dari keduanya.
Mau tahu lebih lanjut? Kami bakal memandu Anda untuk memahami apa bedanya kondisi understeer dan oversteer di sini. Cek lengkapnya!
Baca Juga: 8 Penyebab Setir Mobil Berat dan Solusinya, Tak Perlu Panik!
Perbedaan Oversteer dan Understeer
Memahami keduanya penting untuk tahu apa yang terjadi pada mobil Anda. Dengan mengetahuinya, Anda bisa melakukan perbaikan sesuai dengan kondisinya:
1. Definisi
Kita mulai dari definisinya. Jadi, oversteer adalah kondisi saat ban belakang sudah kehilangan traksi atau cengkeraman lebih dulu daripada roda depan. Di kondisi ini, bagian belakang mobil meluncur keluar dari lajur yang seharusnya.
Jadi, mobil terasa berbelok lebih tajam dari yang seharusnya. Kemudian, understeer adalah kebalikan dari oversteer.
Ini adalah ketika roda depan kehilangan traksi lebih cepat dari roda belakang. Hasilnya, mobil akan sukar berbelok ke arah yang Anda mau.
Jadi, dari definisi atau kondisi keduanya sudah berbeda dan ini memang jadi perbedaan oversteer dan understeer yang utama.
2. Respon Putaran Setir Mobil
Kemudian, perbedaan oversteer dan understeer selanjutnya adalah respon putaran setir mobil.
Oversteer membuat mobil berbelok lebih tajam dari putaran setir Anda. Tubuh mobil bergerak mengikuti slip ban belakang dan arah mobil berubah lebih besar dari yang Anda minta. Gerakan ini terasa mendadak kalau Anda tidak siap.
Understeer membuat mobil justru belok lebih lebar. Anda sudah memutar setir cukup banyak, namun arah mobil hanya sedikit berubah. Mobil terasa keras saat diajak masuk ke sudut tikungan.
3. Penyebab
Keduanya juga berbeda dari segi penyebab. Kalau penyebab understeer yakni muncul saat mobil masuk tikungan dengan kecepatan terlalu tinggi.
Ban depan langsung bekerja di luar batas maksimalnya. Setir boleh Anda putar, tapi ban depan tidak lagi sanggup mempertahankan arah yang Anda minta.
Sedangkan oversteer, itu muncul saat beban mobil bergeser ke depan karena Anda melepas gas mendadak atau karena Anda mengerem di tengah tikungan.
Perpindahan beban itu mengurangi tekanan roda belakang dan membuatnya kehilangan cengkeraman.
4. Jenis Mobil yang Lebih Mudah Mengalami
Perbedaan oversteer dan understeer selanjutnya adalah jenis mobil yang akan mudah mengalaminya.
Kalau oversteer paling sering muncul pada mobil penggerak roda belakang (RWD). Mengapa? Itu karena tenaga dikirim ke roda belakang, ban belakang jauh lebih mudah kehilangan grip saat ada lonjakan torsi.
Sedangkan untuk understeer, lebih sering muncul pada mobil penggerak roda depan (FWD).
Ban depan bekerja rangkap tugas, yakni mengarahkan mobil sekaligus menyalurkan tenaga.
Nah, beban ganda semacam inilah membuat ban depan cepat kehilangan traksi saat dipaksa belok.
Baca Juga: Oli Power Steering Mobil Manual: Cara Kerja hingga Tips Memilihnya
5. Perubahan Kontrol yang Terasa
Selain dari segi penyebab oversteer dan understeer, kedua kondisi ini juga berbeda dari perubahan kontrol yang terasa.
Saat mobil mengalami oversteer, mobil terasa seperti memutar tubuhnya sendiri tanpa Anda instruksikan.
Arah pandangan juga bergeser lebih cepat dari putaran setir yang Anda lakukan. Kemudian, kontrol mobil juga akan terasa sensitif.
Berbeda halnya dengan understeer. Jika mobil mengalami understeer, maka mobil kehilangan kemauan belok.
Setir Anda terasa ringan, tetapi arah mobil tetap lurus. Kontrol terasa seperti berkurang meski Anda berusaha keras melakukan koreksi. Ini jadi salah satu perbedaan oversteer dan understeer yang terasa.
6. Pemicu dari Gaya Mengemudi
Selanjutnya, dari segi pemicu. Oversteer sering terjadi oleh gaya mengemudi yang terlalu agresif saat keluar tikungan.
Ketika Anda membuka gas terlalu cepat, roda belakang mendadak kehilangan grip.
Berbeda halnya dengan understeer. Understeer lebih sering muncul dari gaya mengemudi yang terlalu cepat saat masuk tikungan. Ban depan langsung kewalahan sehingga mobil hanya bergerak ke depan.
7. Dari Kondisi Ban
Kemudian, keduanya juga berbeda dari kondisi ban yang menjadi pemicunya. Kalau understeer, itu semakin mudah muncul ketika ban depan sudah aus atau tekanan bannya terlalu rendah.
Setiap input setir jadi tidak maksimal karena permukaan ban tidak mencengkram dengan baik.
Tapi untuk oversteer, biasanya semakin mudah terjadi jika ban belakang sudah aus atau tekanannya tidak ideal. Ban yang kehilangan kekenyalan tidak mampu lagi mencengkram permukaan jalan dengan kuat.
Ini juga menjadi perbedaan oversteer dan understeer yang cukup penting.
Baca Juga: Bahaya Sering Memutar Setir Mobil Sampai Mentok
8. Kondisi Saat di Atas Jalanan Licin
Kalau jalan berubah licin, reaksi mobil juga ikut berubah. Oversteer muncul lebih cepat di jalan licin karena ban belakang tidak punya cukup gaya cengkeram untuk menahan dorongan tenaga saat Anda mulai membuka gas.
Begitu permukaan jalan basah, lumpur, atau berpasir, bagian belakang mobil kehilangan stabilitas lebih dulu dan arah mobil langsung berubah tanpa banyak peringatan.
Understeer malah sering muncul karena ban depan bekerja lebih berat. Ban harus membelah air atau melewati permukaan licin sambil tetap menjaga arah.
Saat tugas itu gagal, mobil justru meluncur lurus dan sudut belok yang Anda mau tidak tercapai.
9. Cara Tubuh Mobil Bergerak
Ketika memperhatikan dari cara tubuh mobil bergerak, Anda pasti bisa merasakan perbedaan oversteer dan understeer.
Oversteer membuat seluruh bodi mobil berputar lebih cepat dari yang Anda harapkan. Gerakan bagian belakang terasa mengayun keluar sehingga sudut putar kendaraan membesar.
Anda akan merasakan titik berat mobil bergeser dan arah mobil seakan mengambil jalur yang lebih sempit.
Understeer memberikan sensasi yang berkebalikan. Mobil terasa berat di bagian depan karena ban gagal menggigit permukaan jalan sehingga respons rotasi menjadi lambat. Sudut belok yang Anda inginkan tidak tercapai dan mobil melebar keluar tikungan.
10. Ketika Mengoreksi Arah Mobil
Kesulitan saat Anda mengoreksi arah mobil juga jadi perbedaan oversteer dan understeer.
Oversteer menuntut refleks cepat karena perubahan arah terjadi dalam waktu singkat. Setiap gerakan kecil pada setir menentukan apakah mobil kembali stabil atau malah berputar penuh. Koreksi yang telat sering berakhir dengan hilangnya kendali.
Understeer memberi ruang reaksi lebih panjang. Anda bisa mengurangi tekanan pedal gas atau sedikit menurunkan kecepatan sampai ban depan kembali mencengkeram. Setelah itu, mobil mulai menuruti putaran setir dan jalur belok kembali tercapai.
Temukan Bengkel Kaki-kaki Mobil Terdekat yang Terpercaya Lewat Halo Bengkel
Jadi, itulah berbagai perbedaan dari kondisi over maupun understeer. Kalau mobil mengalaminya, segera bawa ke bengkel spesialis kaki-kaki mobil.
Area inilah yang paling sering jadi sumber masalah saat ban kehilangan cengkeraman, setir terasa tidak akurat, atau mobil tidak stabil saat menikung.
Untuk mempermudah proses mencari bengkel yang tepat, Anda bisa menggunakan HaloBengkel.
Platform kamu akan membantu Anda menemukan bengkel terdekat yang sudah terverifikasi, punya reputasi baik, dan jelas profesional.
Anda bisa melihat review pelanggan, membandingkan estimasi harga, mengecek layanan yang tersedia, sampai melakukan booking jadwal perbaikan secara online tanpa harus telepon sana-sini. Cek HaloBengkel sekarang juga!
Erwin Juntoro, seorang car enthusiast dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di dunia otomotif. Lulusan SMK Otomotif, Erwin punya minat yang tinggi dalam bidang kelistrikan, mesin, transmisi, tune-up dan modifikasi kendaraan. Driven by Passion, Fueled by Innovation.