Salah satu indikator penggantian oli mesin mobil adalah dari kilometer tempuhnya. Tapi, masih banyak orang yang belum paham ganti oli mesin mobil berapa km sehingga sering melewatkannya.
Padahal, jika Anda sering terlambat mengganti oli mesin, performa mobil dapat menurun dan risiko kerusakan pun meningkat. Supaya Anda tidak salah lagi dalam memperhitungkan waktu mengganti oli, cek dulu aturan kilometer yang tepat ini.
Baca Juga: 7 Tanda Oli Mobil Harus Diganti agar Performanya Terjaga
Sebaiknya Ganti Oli Mesin Mobil Berapa Km?
Setiap produsen mobil selalu menetapkan jadwal waktu penggantian oli mesin dengan memperhatikan kilometer.
Namun, rata-rata produsen biasanya menentukan jadwalnya kurang lebih sama yaitu sekitar 5.000-10.000 km.
Jadi, jika Anda masih bingung ganti oli mesin mobil berapa km, berpatokan pada angka tersebut akan lebih aman. Untuk waktu tepatnya, bisa disesuaikan kembali dengan tingkat keseringan pemakaian mobil.
Misalnya, jika Anda menggunakan mobil setiap hari, maka mengganti oli bisa pada angka 5.000 km. Sedangkan mobil yang hanya dikendarai beberapa kali dalam seminggu bisa menunggu hingga 10.000 km.
Selain mengikuti anjuran tersebut, ganti oli mesin mobil berapa lama juga dapat menyesuaikan jenis oli yang Anda gunakan.
Jika menggunakan oli mineral, maka penggantian menjadi 5.000-7.500 km, sedangkan oli sintetis sekitar 7.500-10.000 km. Sementara pemakaian oli sintetis, waktu penggantiannya adalah sekitar 10.000-15.000 km.
Selain aturan kilometer, Anda juga perlu tahu ganti oli mobil berapa liter agar volumenya tidak kurang.
Umumnya, mobil LCGC memerlukan oli sebanyak 3,5 liter, sedangkan untuk mobil MPV atau SUV sekitar 4 liter.
Selain Kilometer, Ini Tanda Oli Mesin Mobil Harus Diganti
Anda tidak hanya bisa memperhatikan penggantian oli mesin mobil berapa km, tapi juga tanda lainnya yang menandakan oli sudah berkualitas buruk. Cek tanda oli mobil harus segera ganti berikut:
1. Lampu Indikator Oli pada Dashboard Menyala
Setiap mobil selalu dilengkapi dengan indikator oli dengan gambar corong dengan oli menetes. Biasanya ketika tidak ada masalah pada sistem oli, indikator akan mati.
Namun, jika indikator menyala merah atau kuning, maka menandakan adanya masalah pada sistem oli, seperti oli yang sudah kotor. Anda bisa mengecek kondisi oli untuk memastikan harus segera diganti.
2. Akselerasi Mobil Menjadi Berat
Tanda lain yang paling mudah Anda kenali adalah beratnya mobil saat melakukan akselerasi. Kualitas oli yang menurun mengakibatkan gesekan antara mesin yang terus meningkat.
Mesin akan bekerja lebih keras, sehingga akselerasi menjadi berat karena bekerja dalam kondisi yang buruk.
Saat menginjak pedal gas, bahkan sampai dalam mesin bisa saja tidak akan bertenaga seperti pada normalnya.
Baca Juga: 7 Cara Memilih Oli yang Tepat untuk Mobil, Jangan Asal Beli!
3. Getaran Mobil Terus Meningkat
Ciri yang paling mudah untuk Anda amati adalah ketika mobil dalam posisi idle, getaran akan terasa cukup kencang.
Getaran mesin mobil ini menandakan bahwa ada masalah pada mesin, salah satunya oli sudah tidak berkualitas baik.
Getaran akan sangat mengganggu dan terasa lebih kencang lagi ketika Anda berakselerasi.
Tidak hanya kenyamanan terganggu, getaran ini juga menandakan gesekan mesin sangat kencang tanpa pelumas yang memicu keausan.
Dengan mengenali berapa km harus ganti oli mesin mobil, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan masalah getaran mesin ini. Karena Anda hanya perlu menggantinya tepat waktu agar performa mobil pun terjaga.
4. Muncul Suara Kasar dari Dalam Mesin
Kondisi yang sudah sangat parah adalah ketika Anda mendengarkan suara kasar yang keluar dari dalam mesin.
Suara ini muncul karena oli yang viskositasnya menurun, sehingga gesekan mesin sampai terdengar.
Suara biasanya akan sangat kencang ketika Anda pertama kali menghidupkannya dan sedikit menurun saat berkendara. Kenyamanan Anda berkendara tentunya akan sangat terganggu dengan munculnya suara ini.
5. Muncul Asap Hitam atau Putih dari Knalpot
Anda juga dapat memerhatikan warna dan kepekatan asap yang keluar dari knalpot. Seharusnya, asap knalpot berwarna putih hampir transparan, yang menandakan tidak ada masalah pada mesin.
Namun, jika Anda melihat kepulan asap yang pekat dengan warna putih maka bisa jadi oli dalam kondisi yang buruk. Apalagi jika asap pekat warna hitam, kemungkinan besar ada kebocoran pada sistem oli.
Baca Juga: Baru Punya Mobil? Anda Wajib Tahu 6 Jenis Oli Mobil Ini!
6. Oli Berubah Warna Lebih Pekat
Warna oli yang bagus adalah kuning transparan dengan tingkat kekentalan sesuai dengan kodenya.
Seiring pemakaian, warna oli akan berubah menjadi keruh akibat bercampur dengan partikel kotoran bekas gesekan mesin.
Anda bisa mengecek kondisi warna oli dengan membuka tutup oli pada kap mesin. Masukkan dipstick dan lap dengan kain warna putih untuk memudahkan Anda mengenali kondisi warnanya.
7. Konsumsi Bahan Bakar Berlebihan
Oli yang berkualitas buruk membuat mesin bekerja keras, dan kondisi inilah yang memicu pemakaian bahan bakar semakin boros.
Anda mungkin harus lebih sering mengisi bahan bakar meskipun menempuh jarak sama seperti sebelumnya.
Sebaiknya, Anda memastikan waktu mengganti oli mesin selalu tepat waktu. Karena jika tidak bukan hanya mesin yang berat tetapi konsumsi bahan bakar pun meningkat.
Sekarang, Anda tidak perlu bingung lagi ganti oli mesin mobil berapa km, karena tinggal memperhatikan anjuran pabrikan, tipe oli, dan tingkat pemakaian.
Supaya oli awet dan mesin bekerja lancar, Anda perlu menggunakan oli berkualitas dan asli. Untuk mendapatkanya, Anda bisa langsung beli oli mesin mobil di HaloBengkel.
Di sini Anda dapat memilih oli sesuai kebutuhan mobil dengan harga terjangkau dan pastinya asli. Yuk, segera cek oli mobil Anda di HaloBengkel dan ganti oli mobil tepat waktu.
Erwin Juntoro, seorang car enthusiast dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di dunia otomotif. Lulusan SMK Otomotif, Erwin punya minat yang tinggi dalam bidang kelistrikan, mesin, transmisi, tune-up dan modifikasi kendaraan. Driven by Passion, Fueled by Innovation.