Blog
Baru Punya Mobil? Anda Wajib Tahu 6 Jenis Oli Mobil Ini!
Berencana membeli mobil bekas pertama Anda? Sebelum beli, ketahui dulu berbagai jenis oli mobil karena ini adalah kebutuhan utama kendaraan.
Berencana membeli mobil bekas pertama Anda? Sebelum beli, ketahui dulu berbagai jenis oli mobil karena ini adalah kebutuhan utama kendaraan.
Pemahaman yang memadai pada apa saja jenis oli mobil ini penting agar Anda, tidak salah dalam memilihnya.
Salah pilih oli, bisa membawa konsekuensi serius. Misalnya, dari penurunan performa mobil, konsumsi BBM yang lebih tinggi, bahkan kerusakan mesin yang butuh biaya besar untuk perbaikannya.
Ingin tahu apa saja jenis-jenis oli pada mobil? Cek sini!
Baca Juga: 9 Oli Mobil Matic Terbaik di Pasaran, Ampuh Jaga Performa!
Daftar Isi :
ToggleManfaat Paham Jenis-jenis Oli Mobil
Paham mengenai jenis oli mobil tentu jadi hal penting. Pengetahuan ini menjadi hal krusial untuk menjaga performa kendaraan, efisiensi bahan bakar, dan umur panjang mesin. Berikut ini manfaatnya:
1. Membantu Mencegah Kerusakan pada Mesin dan Komponen Lainnya
Setiap jenis oli terancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik sistem kendaraan. Oli mesin, misalnya, melumasi piston, poros engkol, dan katup, mengurangi gesekan logam, dan mencegah keausan.
Sementara itu, oli transmisi menjaga perpindahan gigi tetap halus, sedangkan oli rem memastikan sistem pengereman bekerja efektif dan responsif.
Jika Anda menggunakan oli yang tidak sesuai, komponen-komponen tersebut akan lebih cepat aus dan menimbulkan masalah yang memengaruhi kinerja kendaraan secara keseluruhan.
2. Menjaga Performa Mobil Tetap Optimal
Selain itu, memilih oli yang tepat membuat mesin tetap berada pada performa optimal. Oli yang sesuai menyerap panas dari pembakaran, menjaga suhu mesin stabil, dan membawa kotoran serta endapan agar tidak menumpuk.
Dengan cara ini, mesin dapat bekerja lebih efisien, tenaga yang dihasilkan maksimal, dan respon kendaraan lebih cepat.
Bahkan ketika Anda sering berkendara di jalan macet atau menempuh perjalanan panjang, oli yang tepat tetap menjaga konsistensi performa sehingga pengalaman berkendara tetap nyaman.
3. Mengurangi Risiko Overheating
Selanjutnya, pemahaman jenis oli mobil juga mengurangi risiko overheating dan keausan dini.
Salah satu fungsi utama oli adalah menjaga suhu mesin agar tidak melewati batas aman, sehingga komponen mesin tidak cepat panas.
Oli yang tidak sesuai atau sudah melewati masa pakai efektifnya menyebabkan mesin cepat panas dan berpotensi overheat, yang kemudian mempercepat keausan komponen.
Kondisi ini sering terjadi pada mobil yang menggunakan oli mineral lama tanpa penggantian rutin, terutama jika sering menempuh perjalanan jauh atau membawa beban berat.
4. Peningkatan Efisiensi Bahan Bakar
Efisiensi bahan bakar juga meningkat ketika Anda memahami jenis oli mobil yang tepat. Oli yang sesuai mengurangi gesekan antar komponen mesin sehingga mesin bekerja lebih ringan.
Sebaliknya, oli yang kotor atau tidak sesuai spesifikasi meningkatkan gesekan, memaksa mesin bekerja lebih keras, dan akhirnya mengonsumsi lebih banyak bahan bakar.
Dengan menggunakan oli yang tepat, Anda bisa menjaga mesin serta menghemat pengeluaran bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang, yang baik bagi lingkungan dan kantong Anda.
Baca Juga: Berapa Biaya Ganti Oli Mobil? Ini yang Harus Anda Siapkan!
5. Memperpanjang Umur Kendaraan
Selain itu, paham mengenai jenis oli mobil juga dapat memperpanjang umur kendaraan.
Oli yang tepat membersihkan mesin dari endapan, mencegah korosi, dan melumasi seluruh komponen penting secara efektif.
Ketika Anda rutin mengganti oli sesuai kebutuhan mesin dan jenis oli yang direkomendasikan, kendaraan akan tetap berjalan lancar, komponen tidak cepat aus, dan umur pakai mobil bisa bertambah.
Bahkan mobil tua pun dapat bertahan lebih lama jika perawatan oli dilakukan secara konsisten.
6. Menghindari Biaya Perawatan yang Mahal
Kesalahan dalam memilih oli bisa memicu kerusakan transmisi, rem yang tidak responsif, atau setir yang terasa berat.
Perbaikan masalah tersebut biasanya memerlukan biaya besar, sementara jika Anda tahu jenis oli yang sesuai, kerusakan tersebut bisa tercegah.
Dengan cara ini, investasi waktu dan uang untuk mempelajari oli mobil akan sebanding dengan penghematan biaya perbaikan di masa depan.
7. Lebih Patuh pada Standar dan Rekomendasi Pabrikan
Setiap mobil memiliki spesifikasi oli tertentu yang direkomendasikan agar performa tetap optimal dan garansi kendaraan tetap berlaku.
Menggunakan oli yang tidak sesuai dapat membatalkan garansi dan menimbulkan risiko kerusakan pada mesin.
Jika Anda memahami karakteristik dan fungsi masing-masing oli, maka Anda dapat memastikan kendaraan selalu berada dalam kondisi ideal, sekaligus memaksimalkan keamanan dan kenyamanan berkendara.
6 Jenis Oli Mobil, Pemula Wajib Tahu!
Setiap jenis memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Biar tak bingung, ini jenis-jenisnya:
1. Oli Mesin
Pertama, ada oli mesin. Oli mesin merupakan komponen vital yang menjaga “darah” kendaraan tetap mengalir.
Fungsi utama oli mesin adalah melumasi seluruh bagian mesin seperti piston, poros engkol, dan katup, sehingga gesekan antar logam berkurang, panas mesin terkontrol, dan kotoran yang menempel di ruang mesin bisa terbawa ke saringan oli.
Jika Anda menggunakan oli mesin yang tidak sesuai, maka mesin akan cepat panas, gesekan meningkat, dan risiko kerusakan komponen mesin lebih tinggi.
Ada berapa jenis oli mobil? Jawabannya ada tiga jenis utama, yakni:
- Oli mineral: terbuat dari minyak bumi alami dan cocok untuk mobil lama atau mesin dengan spesifikasi standar. Oli mineral bekerja optimal dalam kondisi normal, tetapi Anda harus menggantinya lebih sering untuk menjaga performa mesin.
- Semi-sintetik: menggabungkan minyak mineral dan sintetis, menawarkan perlindungan lebih baik daripada oli mineral murni, mengurangi pembentukan kerak, dan mampu bertahan lebih lama terhadap panas.
- Oli full sintetis: produksinya secara kimiawi, jadi mampu menahan suhu tinggi dan oksidasi lebih lama. Jenis ini ideal untuk mobil modern atau kendaraan performa tinggi yang sering menempuh jarak jauh atau menghadapi kondisi jalan ekstrem.
Beberapa contoh oli mesin yang bisa Anda gunakan antara lain Mobil™ Super dan Mobil™ 1.
Periksa selalu kode SAE pada kemasan oli, misalnya 10W – 40, untuk mengetahui kekentalan oli pada suhu rendah dan tinggi.
Mengikuti rekomendasi pabrikan akan membantu mesin bekerja optimal dan memperpanjang umur kendaraan Anda.
2. Oli Transmisi
Ada berapa jenis oli pada mobil? Yang kedua adalah oli transmisi. Oli transmisi berperan penting dalam menjaga kelancaran perpindahan gigi.
Kalau dari segi fungsi, maka oli transmisi ini melumasi gigi dan bantalan dan juga mendinginkan komponen yang mengalami tekanan tinggi selama perpindahan gigi.
Jika oli transmisi tidak sesuai, maka Anda akan merasakan gigi sulit berpindah, suara gesekan muncul, dan umur transmisi menurun.
Anda akan menemukan berbagai jenis oli transmisi sesuai tipe kendaraan. Misalnya:
- Oli untuk mobil manual: Oli untuk transmisi manual menjaga perpindahan gigi tetap halus, meski mobil membawa beban berat atau menanjak.
- Mobil matic: Oli untuk transmisi otomatis atau ATF memastikan perpindahan gigi berjalan mulus tanpa hentakan, meningkatkan kenyamanan berkendara.
- CVT: Mobil dengan CVT memerlukan oli khusus agar sabuk atau chain CVT tidak cepat aus.
- Sementara transmisi dual-clutch membutuhkan oli yang mampu menjaga perpindahan gigi cepat dan presisi, sangat penting bagi mobil performa tinggi.
Jadi, itu adalah jenis oli mobil kedua yang Anda harus tahu.
Baca Juga: 4 Cara Memilih Oli yang Tepat untuk Mobil, Jangan Asal Beli!
3. Oli Rem (Minyak Rem)
Ada berapa jenis oli mobil? Salah satunya adalah oli rem atau minyak rem. Oli rem memegang peran kritis dalam keselamatan berkendara.
Jika dari segi fungsi, oli rem itu yang menyalurkan tekanan dari pedal ke kaliper atau tromol sehingga mobil bisa berhenti dengan responsif.
Oli rem yang tidak sesuai akan membuat sistem pengereman kehilangan respons, meningkatkan risiko kecelakaan dan kerusakan pada sistem hidrolik.
Sama halnya dengan kedua jenis oli mobil sebelumnya, oli rem juga tersedia dalam beberapa jenis.
Itu termasuk DOT 3, DOT 4, dan DOT 5, yang berbeda pada titik didih dan kompatibilitas material. DOT 4 mampu menahan panas lebih tinggi daripada DOT 3, cocok bagi kendaraan yang sering menghadapi tanjakan atau membawa beban berat.
Selain itu, Anda akan menemukan oli rem berbasis mineral, cocok untuk mobil lama, dan oli rem sintetik yang sesuai untuk mobil modern dengan sistem ABS atau EBD karena lebih stabil pada suhu tinggi.
4. Oli Power Steering
Jenis oli mobil selanjutnya adalah oli power steering. Oli power steering memastikan setir tetap ringan dan mudah dikendalikan.
Fungsi utamanya yakni menyalurkan tekanan hidrolik sehingga pengemudi dapat mengemudi lebih nyaman, terutama saat parkir atau berbelok tajam.
Tanpa oli power steering yang tepat, maka setir akan terasa berat, pompa lebih cepat aus, dan pengalaman berkendara menjadi melelahkan.
Oli power steering tersedia dalam dua jenis, yakni versi mineral dan sintetik. Perbedaan jenis oli mobil power steering yakni:
- Mineral: Versi mineral cocok untuk mobil lama dan memberikan pelumasan dasar.
- Sintetik: Memberikan perlindungan lebih baik, tahan panas, dan menjaga pompa power steering tetap awet.
Pemeriksaan rutin level oli power steering dan penggantian sesuai jadwal akan menjaga performa setir tetap responsif dan memperpanjang umur pompa. Anda harus memastikan tidak ada kebocoran atau kontaminasi yang dapat mengurangi efektivitas oli.
5. Oli Gardan
Kemudian, ada juga jenis oli mobil untuk gardan. Oli gardan berfungsi melumasi diferensial dan poros roda belakang agar tenaga mesin tersalurkan ke roda dengan lancar.
Tanpa oli yang tepat, gardan cepat panas, menimbulkan suara berisik, dan menyebabkan keausan pada gigi diferensial.
Oli gardan tersedia dalam bentuk mineral dan sintetik. Oli mineral cocok untuk mobil lama dan membutuhkan penggantian lebih sering.
Sedangkan untuk jeni oli sintetik mampu menahan tekanan tinggi, stabil pada suhu ekstrem, dan ideal untuk mobil modern atau kendaraan dengan beban berat.
6. Oli Transfer Case
Jenis oli mobil terakhir adalah oli transfer case. Oli transfer case berfungsi melumasi sistem transfer case pada mobil dengan penggerak AWD atau 4WD.
Fungsi utamanya adalah menjaga perpindahan tenaga antara roda depan dan belakang tetap halus.
Sama halnya dengan gardan dan power steering, oli transfer case tersedia dalam mineral dan juga sintetik.
Kalau jenis mineral cocok untuk mobil lama dengan transfer case sederhana, jenis sintetik sangat maksimal pada kendaraan modern atau yang sering melewati medan berat.
Jadi, intinya belum cukup jika Anda hanya memahami jenis oli mobil yang bagus. Namun, paham tentang semua jenis oli yang mobil Anda butuhkan pun sangat penting.
Selain itu, wajib juga bagi Anda agar tidak telat dan rutin mengganti berbagai jenis oli mobil secara berkala.
Jangan lupa, ganti oli mobil di bengkel yang tepat. Kalau tidak ingin salah pilih, maka Anda bisa cek bengkel terbaiknya di HaloBengkel!