Kekurangan Mengisi Radiator Mobil dengan Air Biasa

Radiator adalah bagian penting dari sistem pendingin mesin mobil karena berfungsi untuk menjaga suhu mesin tetap stabil dan mencegah terlalu

Radiator adalah bagian penting dari sistem pendingin mesin mobil karena berfungsi untuk menjaga suhu mesin tetap stabil dan mencegah terlalu panas. Untuk berfungsi dengan baik, radiator membutuhkan cairan pendingin atau coolant yang dirancang khusus untuk menyerap panas dari mesin dan mengeluarkannya. Meskipun demikian, banyak pengendara yang menggunakan air biasa sebagai pengganti coolant.

Meskipun air biasa tampak seperti solusi murah dan mudah, ada beberapa kekurangan penggunaan air biasa dalam radiator yang dapat memengaruhi kinerja mesin dan umur pakai kendaraan.

1. Potensi Overheating Lebih Tinggi.

Air biasa memiliki titik didih sekitar 100°C, lebih rendah daripada cairan coolant yang dibuat untuk menahan suhu tinggi.

Dengan titik didih yang lebih tinggi, coolant berkualitas tinggi menyerap dan membuang panas dari mesin dengan lebih baik.
Radiator akan mendidih lebih cepat jika Anda menggunakan air biasa, terutama saat mesin bekerja keras atau cuaca panas.
Oleh karena itu, mesin dapat mengalami overheating, yang dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada komponen mesin seperti gasket kepala silinder, piston, atau bahkan blok mesin.

2. Risiko Pembentukan Karat dan Korosi Air.

Mineral dan oksigen dapat menyebabkan korosi logam di sistem pendingin seperti radiator, pompa air, dan saluran pendingin.

Mineral dalam air biasa dapat menyebabkan kerak menumpuk di saluran pendingin dan radiator, menghentikan aliran cairan pendingin.
Karat akan merusak bagian dalam radiator, menurunkan efisiensi pendinginan, dan memperpendek umur pakainya.
Korosi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kebocoran pada radiator dan komponen lainnya. Perbaikannya dapat sangat mahal.

3. Tidak Mengandung Aditif Pelindung.

Coolant yang dibuat khusus untuk radiator menggabungkan berbagai aditif untuk melindungi sistem pendingin dari karat, korosi, dan penumpukan kerak. Aditif-aditif ini juga menjaga suhu stabil dan mencegah pembentukan busa.

Tanpa aditif pelindung, air biasa tidak melindungi komponen sistem pendingin dengan baik. Tanpa aditif ini, sistem pendingin lebih rentan terhadap kerusakan dan kehilangan efisiensi dalam menjaga suhu mesin.

4. Membekukan Lebih Cepat di Suhu Dingin.

Air biasa memiliki titik beku sekitar 0°C, jauh lebih tinggi daripada coolant, yang biasanya lebih rendah dari nol.

Air biasa dapat membeku di dalam radiator saat suhu turun drastis di tempat Anda tinggal, merusak pompa air, radiator, atau bahkan blok mesin.
Sebaliknya, coolant lebih aman digunakan dalam berbagai kondisi cuaca karena dirancang untuk tetap cair di suhu rendah.

5. Penurunan Efisiensi Pendinginan Air Biasa.

Pendingin air biasa tidak berfungsi dengan baik untuk menyerap dan melepaskan panas seperti coolant.

Coolant memiliki komposisi kimia yang dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan pendinginan, yang memungkinkan suhu mesin tetap stabil meskipun beban berat diberikan.
Jika air biasa digunakan, efisiensi pendinginan menurun, yang dapat menyebabkan mesin bekerja pada suhu yang lebih tinggi dari seharusnya. Suhu mesin yang berterusan dapat mengurangi efisiensi bahan bakar dan mempercepat korosi komponen mesin.

6. Penggantian Lebih Sering Dibutuhkan.

Jika dibandingkan dengan coolant, air biasa lebih cepat terkontaminasi oleh kotoran, mineral, dan karat.

Akibatnya, Anda harus mengganti air radiator lebih sering untuk memastikan bahwa sistem pendingin tetap bersih dan berfungsi dengan baik.
Penggantian yang lebih sering meningkatkan waktu dan biaya perawatan.
Sebaliknya, coolant tahan lebih lama dan dapat digunakan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tergantung pada merek dan jenisnya.

7. Berpotensi menyebabkan kebocoran pada sistem pendingin korosi karena air biasa dapat melemahkan dinding radiator dan bagian lainnya.

Pada akhirnya, bagian yang berkarat dan terkikis akan lebih mudah bocor.
Kebocoran pada sistem pendingin dapat mengurangi jumlah cairan pendingin yang tersedia, meningkatkan risiko overheating mesin dan merusak komponen lain di sekitarnya.

Rekomendasi: Gunakan Coolant yang Tepat Untuk menjaga sistem pendingin mobil Anda berfungsi dengan baik dan menghindari masalah yang disebabkan oleh penggunaan air yang sering, berikut beberapa tips untuk memilih dan menggunakan coolant yang tepat untuk kendaraan Anda:

Pilih coolant berkualitas tinggi yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan mobil Anda. Pastikan bahwa coolant memiliki titik didih dan titik beku yang sesuai dengan cuaca di tempat Anda tinggal. Periksa dan ganti coolant secara berkala sesuai dengan jadwal perawatan yang disarankan.
Sebelum menambahkan coolant baru, pastikan radiator dan sistem pendingin telah dibersihkan.

Mengisi radiator mobil Anda dengan air biasa mungkin tampak seperti solusi murah dan sederhana, tetapi air biasa dapat menyebabkan overheating, korosi, penumpukan kerak, dan berbagai masalah lain yang dapat merusak sistem pendingin dan mesin kendaraan Anda.

Sangat penting untuk menggunakan coolant yang dirancang khusus untuk radiator jika Anda ingin menjaga performa dan umur panjang kendaraan Anda. Perawatan yang tepat akan membuat sistem pendingin bekerja lebih efisien, mesin tetap pada suhu yang ideal, dan Anda dapat menghindari biaya perbaikan yang tidak perlu di masa mendatang.

Rekomendasi Dealer Mobil Bekas di Jakarta ada disini..

Other Post

Download Now !

aplikasi service mobil

Download Sekarang Reservasi jadi Lebih MUDAH, dan Dapatkan GRATIS Garansi Check Up untuk Kendaraan Kesayangan Anda

Related Post