11 Komponen Sistem Pelumasan dan Fungsinya

Pernah mengalami mobil berbunyi kasar atau overheating? Maka, kemungkinan ada masalah pada komponen sistem pelumasan. Sistem pelumasan berperan penting dalam

Pernah mengalami mobil berbunyi kasar atau overheating? Maka, kemungkinan ada masalah pada komponen sistem pelumasan.

Sistem pelumasan berperan penting dalam menjaga kinerja mesin tetap lancar dengan cara meminimalisir gesekan antar komponen. Apabila sistem ini mengalami masalah, maka gesekan antar komponen mesin menjadi berlebihan.

Akibatnya, dapat terjadi kerusakan serius pada mesin mobil yang bisa mengganggu perjalanan. Mari simak lebih lanjut untuk mengenal apa saja komponen pada sistem pelumasan.

Komponen Sistem Pelumasan

Berikut daftar komponen yang menyusun sistem pelumasan mobil:

1. Bak Oli

Bak oli disebut juga sebagai carter. Seperti namanya, komponen ini berbentuk bak atau wadah yang berfungsi sebagai penampung oli. 

Sebagai penampung, bak oli memiliki kapasitas yang cukup besar, menyesuaikan jumlah oli yang diperlukan mesin. Komponen ini juga berperan menjaga oli tetap berada dalam sistem.

Komponen ini terletak pada bagian bawah mesin. Bak oli terpasang pada bagian blok silinder dengan ikatan mur dan baut, tepatnya pada crankbase (bak engkol). Antara bak oli dan crankbase terdapat gasket yang berfungsi menahan kebocoran oli.

Bak oli juga dilengkapi dengan magnet. Fungsinya yaitu untuk menangkap partikel logam kecil yang mana bisa terlepas dari mesin.

2. Pompa Oli

Komponen sistem pelumas yang satu ini berupa sebuah pompa hidrolik yang berfungsi memompa oli mesin, sehingga bisa disalurkan ke seluruh bagian mesin. 

Dengan demikian, setiap komponen mesin bisa mendapatkan pelumasan sehingga meminimalisir tingkat keausan akibat gesekan.

Biasanya, pompa oli digerakkan oleh crankshaft. Sehingga saat mesin mobil bekerja, maka oli akan terpompa secara otomatis. Jumlah oli yang terpompa juga menyesuaikan kebutuhan mesin.

3. Filter Oli

Persis seperti namanya, filter oli berfungsi untuk menyaring kotoran, partikel logam dan kontaminan lainnya. Sehingga oli yang terdistribusi ke komponen mesin benar-benar bersih.

Dengan menjaga kebersihan oli, komponen ini juga bermanfaat mencegah komponen mesin tergores atau mengalami kerusakan akibat partikel dan kontaminan.

Namun, partikel yang tersaring seiring waktu akan menumpuk pada filter. Maka dari itu, komponen sistem pelumasan ini perlu penggantian secara berkala. Umumnya, penggantian filter oli menyesuaikan waktu penggantian oli.

4. Oil Pressure Sensor

Fungsi dari oil pressure sensor adalah untuk mendeteksi tekanan oli mesin yang disalurkan dari pompa oli. Komponen pelumasan ini terletak pada aliran oli, yaitu sesudah pompa oli. 

Informasi mengenai tekanan oli mesin dapat menjadi indikasi volume oli mesin dan performa pompa oli.

Apabila indikator oli pada dashboard menyala, maka artinya sensor oli mendeteksi adanya tekanan yang berlebih atau kurang pada sistem pelumas. Hal tersebut menandakan volume oli berlebih atau kurang dari standar.

Oleh karena itu, jika indikator oli pada mobil Anda menyala, sebaiknya segera melakukan pengecekan oli mesin. Caranya yaitu dengan menggunakan oil dipstick. Jika volume oli normal, maka bisa jadi terdapat masalah pada pompa oli.

Baca Juga: Mengapa Pengecekan Rutin Oli Mobil Penting?

5. Oil Feed

Oil feed berfungsi sebagai jalur oli. Jalur ini sudah terbentuk secara default dalam proses pembuatan blok mesin dan water jacket. Oil feed terletak di dalam blok silinder.

6. Oil Jet

komponen sistem pelumasan

Komponen ini fungsinya adalah untuk menyemprotkan oli dari saluran oli. Oil jet memiliki bentuk serupa injector dengan ujung berlubang yang berfungsi memancarkan oli. Oil jet biasanya terletak pada bagian bawah silinder mesin dan timing chain.

7. Strainer

Strainer terletak pada bagian sebelum filter oli. Fungsi dari strainer adalah untuk menyempurnakan kinerja filter oli. Komponen ini menyaring partikel berukuran besar sebelum masuk ke filter oli.

Adanya strainer membuat beban kerja filter oli lebih ringan sehingga bisa memperpanjang umur pakai filter.

8. PCV Valve

PCV (Positive Crankcase Ventilation) valve berfungsi menyalurkan uap oli dari bagian dalam mesin ke saluran intake tanpa menimbulkan kebocoran oli. 

Komponen yang berupa katup ini akan membuka ketika tekanan udara dalam crankcase meningkat. Peningkatan tersebut timbul karena terjadinya penguapan oli akibat tekanan kompresi dan panas.

Selain berperan dalam mengeluarkan gas sisa pembakaran, adanya komponen sistem pelumasan mobil yang satu ini memungkinkan kestabilan tekanan pada mesin terjaga dengan baik.

Baca Juga: Bikin Plong Mesin, Ini Dia Manfaat Flushing Oli Mobil

9. Oil Pressure Switch

Komponen oil pressure switch merupakan sensor yang memantau tekanan oli pada sistem pelumasan. Fungsinya seperti saklar untuk menghidupkan atau mematikan lampu indikator kinerja dan tekanan oli mesin yang terdapat di dashboard.

Jika tekanan oli kurang dari standar, maka switch akan mengirim sinyal ke dashboard dan menyalakan lampu indikator. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui adanya masalah pada sistem pelumasan.

10. Oil Gallery

Komponen sistem pelumasan yang selanjutnya yaitu oil gallery. Komponen ini berupa saluran-saluran dalam blok mesin yang berfungsi sebagai jalur masuk oli.

Saluran-saluran dari oil gallery akan mengarah ke berbagai komponen mesin yang membutuhkan pelumasan. Komponen ini dirancang mampu menyalurkan oli ke seluruh bagian mesin secara merata, sehingga tiap komponen mesin mendapatkan pelumasan.

11. Oli

Termasuk sebagai komponen utama sistem pelumasan yaitu oli. Tanpa adanya oli, maka sistem pelumasan tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Oli mesin merupakan komponen yang berperan sebagai pelumas. Oli harus memiliki sifat licin dan daya lekat yang baik. Selain itu, oli mesin idealnya memiliki ukuran partikel kecil dan tidak mudah menguap.

Oli juga termasuk komponen yang perlu penggantian secara rutin. Interval ganti oli biasanya berdasarkan jarak tempuh, usia mobil, dan menyesuaikan tingkat pemakaian.

Sebagai contoh, mobil tua (lebih dari 10 tahun) dengan intensitas pemakaian tinggi sebaiknya diganti setiap 10.000 km atau sekitar 3 bulan sekali. Sementara itu, untuk mobil keluaran baru bisa ganti oli tiap 6 bulan sekali.

Baca Juga: Rekomendasi Waktu Ganti Oli Mobil

Jasa Inspeksi Terpercaya dan Bergaransi

Sering kali pembeli mobil bekas merasa rugi akibat tergiur harga miring, sehingga salah pilih mobil yang perawatannya merepotkan.

HaloBengkel menghadirkan solusi ideal untuk menghindari masalah tersebut. Kami menyediakan jasa inspeksi mobil bekas terpercaya dengan inspector handal dan berpengalaman.

Layanan ini memastikan Anda untuk bisa mendapatkan info akurat mengenai kondisi mobil bekas sebelum membeli. Mobil yang sudah lolos inspeksi kami juga akan mendapatkan garansi mesin dan transmisi gratis.

Tunggu apa lagi? Hubungi HaloBengkel sekarang juga untuk booking jasa inspeksi.

FAQ

Apa fungsi dari sistem pelumasan?

Sistem pelumas memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu menjaga suhu mesin stabil, mengurangi gesekan antar komponen mesin, mencegah kerusakan dan memperpanjang masa pakai mobil

Seperti apa oli mobil yang bagus?

Oli yang bagus perlu menyesuaikan kebutuhan mesin. Cara mudahnya yaitu mengikuti rekomendasi pabrikan mobil yang tertera pada buku panduan mobil.

Apa tanda sistem pelumasan bermasalah?

Salah satu tanda adanya masalah pada komponen sistem pelumasan yaitu lampu indikator oli yang menyala. Bisa juga terlihat dari performa mobil, seperti keluar asap berlebihan.

Other Post

Download Now !

aplikasi service mobil

Download Sekarang Reservasi jadi Lebih MUDAH, dan Dapatkan GRATIS Garansi Check Up untuk Kendaraan Kesayangan Anda

Keranjang
Home
Product
Wishlist
Compare
Menu
Open chat
1
Info Layanan & Konsultasi
Scan the code
Info Layanan & Konsultasi