Mechanical Availability (MA): Definisi, Rumus, dan Manfaat

Sudah pernah mendengar soal Mechanical Availability (MA)? Jika belum, bagi Anda yang berkutat di bidang penjadwalan atau penyedia alat berat, ini penting untuk dipahami. 

Utamanya dalam penjadwalan. Salah satu yang paling penting dalam penjadwalan adalah availabilitas atau ketersediaan dari unit yang Anda butuhkan. 

Contoh sederhananya begini. Jika Anda punya alat berat dengan availabilitas sebesar 85%, dalam jam kerja 100 shift maka alat berat tersebut available atau tersedia dalam 85 shift. 

Sedangkan 15% sisanya atau 15 shift lainnya, merupakan waktu yang hilang karena alasan tertentu. Nah, istilah MA akan membantumu untuk menentukan prosentasenya. 

Apa Itu Mechanical Availability?

Sebelumnya, kami telah membahas detail soal PA MA UA yang sebenarnya menjadi satu rangkaian pengukuran. 

Namun, kali ini kami membahas lebih jauh soal MA atau ketersediaan mekanis. Jadi, apa itu MA? 

MA merupakan salah satu indikator yang menjadi petunjuk atas kesiapan, ketersediaan, atau availabilitas dari suatu alat. 

Availabilitas ini ditentukan oleh waktu yang hilang karena beberapa faktor seperti gangguan mekanis, perawatan alat, perbaikan, ataupun saat alat yang akan Anda operasikan mengalami kerusakan. 

MA ini juga merupakan nilai dari total down time yang di dalamnya terdiri atas: 

• Unschedule breakdown
• PM (Preventive Maintenance)
• PCR (Planned Component Replacement)

MA adalah perbandingan atas availabilitas atau ketersediaan alat yang bisa Anda gunakan sesuai fungsi atas seluruh waktu yang sudah tersedia untuk beroperasi.

Faktor yang bisa mempengaruhinya adalah perbaikan dan perawatan untuk mencegah kerusakan. 

Lama dari alat yang tidak beroperasi adalah definisi dari down time. Maka, semakin tinggi nilai MA, artinya semakin kecil juga nilai down time dari alat. Artinya, alat berat bisa Anda operasikan lebih banyak dan lebih efektif. 

Rumus Menghitung MA

Nah, untuk mengukurnya, MA punya rumus sendiri yakni: 

MA = Jam Operasi : Jam Operasi + Jam Breakdown x 100%

Ini menjadi perbedaan PA dan MA secara mendasar karena kedua indikator ini punya rumus yang berbeda. 

Adapun maksud dari jam operasi yang tersedia dalam rumus adalah waktu operator atau crew memulai pekerjaan atau saat dalam kondisi operable. Intinya, selama semua mesin dan bagian lain siap untuk operasional. 

Jam operasi tidak bisa Anda hitung secara manual karena ada rumus tersendiri. Cara menghitungnya yakni dari: 

• Catatan operator time card
• Hours meter yang tersedia dalam alat

Sedangkan untuk jam breakdown, maksudnya adalah waktu yang hilang karena beberapa penyebab mekanis. Misalnya saja: 

• Waktu untuk actual repair
• Waktu untuk repair
• Waiting for part
• Waktu yang telah hilang karena adanya maintenance atau perawatan

Semua itu merupakan rincian dari unscheduled breakdown, preventive maintenance, dan planned component replacement. Sederhananya yakni waktu yang sudah hilang karena adanya perbaikan terencana atau tidak terencana. 

Apa Manfaat Menghitung Mechanical Availability?

Sama pentingnya dengan menghitung Physical Availability, penghitungan MA juga memberikan beberapa manfaat seperti: 

• Memahami tingkat ketersediaan alat dalam pengoperasian
• Memahami sejumlah faktor yang bisa menyebabkan alat tidak tersedia untuk operasi
• Menghilangkan hambatan lebih awal untuk mencegah kerusakan alat yang membuat lebih banyak kehilangan waktu
• Peningkatan produktivitas alat berat untuk operasi
• Ketepatan dalam penjadwalan

Rawat Kendaraan untuk Meminimalisir Down Time

Dalam perhitungan Mechanical Availability ada juga istilah down time yang semakin kecil prosentasenya, semakin baik. Anda harus meminimalisir nilai ini terlalu tinggi dengan merawat kendaraan. 

Halo Bengkel siap memastikan dan memberi garansi untuk itu. Kami melakukan perawatan berkualitas dengan spare part lengkap. Waktu tunggu lebih cepat, dan produktivitas Anda jauh lebih meningkat dengan jasa kami!

Erwin Juntoro, seorang car enthusiast dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di dunia otomotif. Lulusan SMK Otomotif, Erwin punya minat yang tinggi dalam bidang kelistrikan, mesin, transmisi, tune-up dan modifikasi kendaraan. Driven by Passion, Fueled by Innovation.