Physical Availability (PA): Definisi, Rumus, dan Manfaat

Istilah Physical Availability (PA) sering ada dalam dunia pertimbangan. PA merupakan salah satu dari empat indikator availabilitas alat berat yang juga sangat penting Anda hitung. 

Bersama dengan PA MA UA, PA adalah bagian untuk mengukur tingkat ketersediaan alat berat yang didasarkan pada beberapa masalah selain faktor mekanis. 

Misalnya saja, total jam unit bisa digunakan dalam operasional, jam standby karena kondisi eksternal seperti faktor alam, fasilitas, maupun lokasi operasi yang kurang mendukung.

Penting? Tentu saja. Mengapa? Bakal kami bahas lebih lengkap tentang PA dalam artikel ini.  

Apa itu Physical Availability?

PA merupakan istilah yang sangat umum dalam beberapa industri seperti manufaktur, pertambangan, hingga production. 

Istilah ini juga menjadi salah satu indikator dari availability yang penting dalam penjadwalan dan peningkatan produktivitas operasi alat berat. 

Setelah melakukan penghitungan, maka nilai yang muncul merupakan angka yang menampilkan prosentase dari kesiapan suatu alat untuk beroperasi dengan menghitung juga waktu yang hilang karena beberapa faktor selain mekanis. 

Ada yang menyebutkan bahwa faktor selain mekanis mencakup: 

• Jam operasi = berapa lama atau total dari unit alat berat beroperasi.
• Jam standby = total waktu yang dibutuhkan unit melakukan standby karena faktor eksternal seperti kondisi fisik di area operasional, hujan, jalanan yang rusak, dan sejenisnya. 
• Jam kerja = total dari seluruh aktivitas dari alat atau unit di hari penggunaannya.

Tentu saja PA memiliki perbedaan mendasar dari Mechanical Availability. PA lebih fokus menghitung waktu yang hilang dan ketersediaan selain alasan mekanis, dan MA menghitung keduanya karena alasan mekanis. 

Meskipun begitu, pengukuran PA dan MA menjadi satu paket untuk menentukan kesesuaian jadwal dan peningkatan efisiensi operasi alat berat. 

Cara Menghitung Physical Availability

Sama halnya dengan MA dan UA, PA juga punya metode perhitungannya sendiri. Metode ini ada dalam bentuk rumus yang sederhana: 

PA = Jam Operasi + Jam Standby : Jam Kerja x 100%

Nah, nanti hasil yang akan muncul berupa prosentase. Dari prosentase itulah Anda bisa mengetahui berapa persen alat tersedia dan tidak tersedia atau waktunya hilang karena penyebab tertentu seperti yang telah disebutkan tadi. 

Contoh sederhananya begini. Jika ada unit yang akan Anda gunakan dalam 100 kali shift dan memiliki nilai PA sebesar 85%, maka artinya yakni alat tersebut bisa beroperasi selama 85 shift. 

Sisanya bagaimana? Tentu saja sisanya menjadi waktu yang hilang akibat faktor-faktor eksternal yang tidak ada kaitannya dengan perawatan, perbaikan, maintenance, atau sejenisnya yang ada dalam cakupan mekanis. 

Ini juga berarti, ada 15 shift yang hilang karena penyebab tertentu. Sisanya, menjadi keputusan dari manajemen untuk menghilangkan faktor-faktor tertentu jika memungkinkan atau membiarkannya saja. 

Manfaat Pengukuran PA

Apakah penghitungan Physical Availability berguna? Sudah tentu mengukur PA dapat memberi banyak manfaat seperti: 

• Bisa melakukan langkah preventif untuk mengurangi nilai atau waktu yang hilang
• Memahami faktor-faktor yang menghambat
• Bisa menentukan jadwal pengoperasian alat yang lebih efisien sesuai kondisi

Rawat Kendaraan Anda untuk PA yang Lebih Baik

Jika ingin mendapatkan nilai dan poin PA yang lebih baik, maka salah satu jalan yang bisa Anda lakukan yakni merawat kendaraan melalui Halo Bengkel. 

Meskipun PA adalah faktor eksternal yang membuat alat kehilangan waktu operasi, tetap saja kondisi alat yang prima kemungkinan besar juga mempengaruhi kelancaran beroperasinya. Hubungi kami!

Erwin Juntoro, seorang car enthusiast dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di dunia otomotif. Lulusan SMK Otomotif, Erwin punya minat yang tinggi dalam bidang kelistrikan, mesin, transmisi, tune-up dan modifikasi kendaraan. Driven by Passion, Fueled by Innovation.