7 Penyebab RPM Mobil Tidak Stabil dan Cara Mengatasinya 

Sering kesulitan mengendalikan laju mobil saat berada di putaran rendah? Bisa jadi alasannya adalah RPM mobil tidak stabil. Anda yang

Sering kesulitan mengendalikan laju mobil saat berada di putaran rendah? Bisa jadi alasannya adalah RPM mobil tidak stabil. Anda yang jarang melihat indikator RPM di dashboard pasti tidak akan menyangka bahwa inilah penyebabnya. 

Selain berpengaruh pada laju mobil, RPM mobil naik turun juga berpengaruh pada perpindahan tuas transmisi yang kasar. Jika ingin menghindari mobil rusak parah, Anda perlu mengenali penyebab masalah di RPM ini dan cara mengatasinya. 

7 Penyebab RPM Mobil Tidak Stabil

Revolutions Per Minute (RPM) adalah indikator yang memperlihatkan jumlah putaran mesin yaitu crankshaft yang terjadi dalam 1 menit. Setiap jenis mobil memiliki putaran RPM yang berbeda-beda dengan satuan indikator x1000/min. 

RPM yang tidak stabil bisa mengalami kenaikan atau penurunan secara drastis. Lebih berbahaya lagi jika terlalu tinggi hingga menyentuh garis merah. Beberapa hal yang menyebabkan RPM naik turun inilah yang sebaiknya Anda perhatikan:

1. Rusaknya Idle Speed Control (ISC)

ISC adalah komponen yang fungsinya mengatur RPM idle dalam kondisi yang stabil. Baik itu ketika Anda berakselerasi maupun deselerasi begitu juga saat menyalakan AC. Apabila komponen ini rusak maka indikator RPM akan tampak tidak stabil. 

2. Kotornya Throttle Body 

Throttle Body adalah komponen yang fungsinya mengatur masuknya udara pada sistem pengapian mesin. Ketika filter udara kotor maka komponen ini sangat mudah berkerak yang mengakibatkan aliran udara terhambat. 

Pembakaran yang tidak stabil karena udara yang kurang akan membuat mesin sulit berakselerasi. Dampaknya mobil nyendat di RPM rendah maupun tinggi dan indikator RPM tidak stabil. 

3. Kebocoran Selang Vacuum Advancer 

Selang vacuum advancer memiliki fungsi membuat percikan api pada busi maju mundur. Berkat komponen ini percikan busi akan terjadi secara teratur sehingga membuat proses pembakaran menjadi terkendali. 

Sayangnya, saat komponen ini mengalami kebocoran maka percikan busi menjadi tidak teratur. Beban yang diterima mesin pun menjadi kacau yang mengakibatkan RPM mobil naik turun saat idle. 

4. Lebar Celah Platina yang Berlebihan 

Khusus Anda yang menggunakan mobil lama dengan sistem karburator, celah platina yang terlalu lebar bisa menjadi penyebabnya. Platina adalah komponen yang fungsinya mengalirkan dan memutuskan arus listrik dari kumparan koil. 

Apabila celah platina ini terlalu lebar, maka percikan api yang diperoleh dari busi justru kurang kuat. Mesin otomatis tidak akan berjalan dengan baik, Anda akan melihat indikator RPM rendah hingga mobil bergetar yang mengganggu akselerasi. 

5. Kotornya Sensor Mass Air Flow (MAF)

rpm mobil tidak stabil

Fungsi dari sensor MAF adalah untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke ruang pembakaran. Posisinya berada dekat dengan filter udara sehingga membuatnya lebih mudah kotor. 

Ketika sensor MAF ini kotor, maka data ke Electronic Control Unit (ECU) tidaklah akurat. Jumlah bahan bakar dan udara ke ruang bakar menjadi tidak seimbang dan performa mesin menurun. Indikator RPM mobil tidak stabil pun akan terlihat. 

6. Bocornya Baut Intake Manifold 

Intake manifold berfungsi menghubungkan silinder dengan throttle body. Berkat komponen ini aliran udara bercampur dengan bahan bakar akan masuk ke silinder. 

Pemasangan intake manifold menggunakan baut pengikat yang sewaktu-waktu bisa bocor. Apabila kebocoran terjadi maka campuran bahan bakar dan udara tidak seimbang. RPM tiba-tiba drop dan membuat performa mesin turun. 

7. Kerusakan Sistem Transmisi 

Penyebab lainnya bisa berasal dari kebocoran sistem transmisi mobil. Akibatnya RPM mobil tinggi tenaga kurang karena konverter torsi mengalami selip di bagian pita girboks. 

Begitu juga ketika sistem transmisi yang rusak karena usia atau jam terbang mobil yang terlalu tinggi tidak seimbang dengan perawatannya. Apabila sistem transmisi mobil rusak Anda harus bersiap dengan biaya perbaikan yang mahal. 

Cara Mengatasi RPM Tidak Stabil pada Mobil 

RPM yang tidak stabil mengakibatkan aktivitas berkendara terganggu. Anda bisa mencoba beberapa solusi mengatasi RPM tinggi mobil injeksi berikut ini:

1. Memeriksa dan Membersihkan Komponen yang Kotor 

Memperhatikan penyebab RPM mobil yang tidak stabil berdasarkan komponen yang bermasalah begitu penting. 

Anda perlu rutin mengecek komponen tersebut agar bisa menjaganya tetap bersih dan berfungsi dengan baik. 

2. Mengganti Komponen yang Rusak

Beberapa komponen seperti sistem transmisi, baut intake manifold, selang vakum hingga ISC tidak bisa melalui tahapan perbaikan. 

Anda hanya bisa menggantinya dengan komponen baru agar sistem pengapian berjalan normal. 

3. Servis dan Tune Up Rutin ke Bengkel Profesional 

Anda bisa mengetahui adanya kerusakan atau kotornya komponen penyebab tidak stabilnya RPM hanya melalui servis dan tune up. Servis mobil bertujuan untuk mengecek dan membersihkan mobil sedangkan tune up perawatan yang mendalam. 

Servis sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali atau ketika sudah mencapai 5.000 hingga 10.000 km. Sedangkan tune up perlu dilakukan setiap setahun sekali atau saat mobil berada di 120.000 km lebih. 

Anda yang saat ini mengalami RPM mobil tidak stabil sebaiknya jangan tunda lagi untuk memeriksakan kendaraan kesayangan ke bengkel. Pastikan Anda memilih bengkel profesional yang terpercaya untuk mengecek dan memperbaikinya. 

HaloBengkel menjadi solusi terbaik Anda untuk melakukan servis dan perawatan mobil berkala. Tidak hanya itu, kami juga menyediakan layanan inspeksi mobil bekas bagi Anda yang ingin membeli second car berkualitas. 

Anda juga akan mendapatkan garansi mobil bekas yang melindungi mobil bekas Anda dari kerusakan sehingga meminimalisir biaya perawatan. HaloBengkel menjadi pilihan bengkel nomor 1 dengan jaringan luas yang memudahkan layanan Anda. 



Other Post

Download Now !

aplikasi service mobil

Download Sekarang Reservasi jadi Lebih MUDAH, dan Dapatkan GRATIS Garansi Check Up untuk Kendaraan Kesayangan Anda

Related Post