Rumus Timing Pengapian dan Cara Mengaturnya

Rumus timing pengapian wajib diketahui oleh setiap pecinta otomotif, baik itu pemilik mobil atau pemilik sepeda motor. Benar, timing pengapian

Rumus timing pengapian wajib diketahui oleh setiap pecinta otomotif, baik itu pemilik mobil atau pemilik sepeda motor. Benar, timing pengapian atau ignition timing sudah sangat akrab bagi pecinta modifikasi mesin mobil dan motor.

Walau terkenal di kalangan pecinta mobil balap, pemilik mobil jenis apapun juga wajib mengetahuinya. Tujuan dari timing pengapian yang tepat adalah pencapaian tenaga dan torsi secara optimal.

Terlebih, sering sekali terjadi kasus timing pengapian belum tepat saat mobil telah terkustomisasi secara ekstrem. Alhasil, kinerja titik pengapian pada setiap putaran mesin tidak maksimal.

Jadi, bagaimana cara menghitung dan juga mengatur timing pengapian, baik itu untuk mobil dan sepeda motor? Artikel ini akan mengulas rumus apa yang harus Anda gunakan untuk menghitungnya.

Mengenal Timing Pengapian

Timing pengapian merupakan waktu saat bunga api terpercik pada busi. Dengan kata lain, busi akan memercikan api pada ruang bakar dan semua sudah teratur pada komponen distributor.

Umumnya, timing pengapian dapat terukur dalam satuan derajat posisi kruk as dan piston sebelum BTDC (Before Top Dead Center). BTDC sendiri dapat berarti TMA atau Titik Mati Atas.

Kemudian, pulser pada distributor di mesin mobil akan berperan sebagai pengatur timing. Namun, pengaturan timing pengapian tidak boleh secara sembarangan. Inilah mengapa cara menghitung timing pengapian harus dipahami.

Untuk melakukan pengaturan, Anda harus menggeser distributor. Akan tetapi, posisinya harus pas sesuai dengan penghitungan yang pas. Jika posisinya tidak pas, terjadi efek akibat timing pengapian terlalu mundur atau terlalu maju.

Pastinya, kedua hal ini akan berdampak pada performa mesin. Sekali lagi, tujuan timing pengapian sendiri untuk mendapatkan tekanan maksimal dalam hitungan derajat setelah BTDC.

Jika timing pengapian terlalu maju, mesin mobil dapat mengalami ngelitik karena percikan api busi begitu cepat. Terlebih, terdapat peluang terjadinya detonasi atau knocking yang akan berakhir pada kerusakan fatal pada mesin.

Kalau timing pengapian terlalu mundur, efisiensi konsumsi bahan bakar bagi mobil akan berkurang. Sebab, langkah usaha dalam pengapian tidak akan terasa maksimal sehingga mesin kurang bertenaga.

Baca Juga: Alasan Kenapa Mobil Harus di Tune Up

Selain itu, berikut adalah berbagai faktor yang berdampak pada timing pengapian sebagai detail modifikasi mesin:

  • Ukuran dan desain ruang bakar
  • Letak busi di ruang bakar
  • Durasi noken as
  • Emisi gas buang
  • Kadar kalori bahan bakar
  • Suhu udara dalam intake
  • Titik ledak aman

Baca Juga: Fungsi Dari Injektor Mobil, HaloBengkel

Rumus Timing Pengapian

Jadi, bagaimana cara menghitung timing pengapian, baik untuk 2 tak dan 4 tak? Berdasarkan pemantauan, tidak ada rumus yang benar atau secara pasti. Artinya, rumus timing pengapian 2 tak dan 4 tak baru sekadar hasil eksperimen berulang.

Mari kita gunakan rumus timing pengapian untuk motor balap berdasarkan beberapa sumber sebagai contoh. Setidaknya, kita bisa memakai untuk menghitung ukuran derajat pengapian sebagai berikut:

  • (1.000-3.000 RPM) : loncatan api pada 20-30 sebelum BTDC
  • (4.000 ke atas) : loncatan api pada 35-42 sebelum BTDC

Dari sini, mesin yang umum terpakai antara 35-40 derajat saat torsi mesin mencapai 4.000-10.000 rpm dengan kompresi 11:1.

Tentu saja, mesin mobil balap akan mengeluarkan tenaga lebih besar saat ignition advance mencapai maksimal sebelum detonasi terjadi.

Misalnya, jika torsi maksimal sebesar 9.000, gunakan 32 derajat sebagai patokan. Tambahkan 1 derajat terus sampai peningkatan tenaga sudah tidak terasa.

Anda juga bisa menggunakan dynotest untuk mengatur timing pengapian secara pasti. Alat tersebut akan membantu Anda menemukan titik pengapian yang optimal.

Baca Juga: Tips Panasin Mobil Yang Benar

Cara Mengatur Timing Pengapian yang Tepat

Setelah mengetahui timing pengapian 2 tak dan 4 tak, Anda pasti bertanya-tanya bagaimana cara mengaturnya yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk mengatur secara berurutan:

  1. Siapkan timing light dan kunci pas. Jika perlu, Anda bisa membaca manual kendaraan sebagai petunjuk.
  2. Pastikan mesin mobil masih mati. Jika baru mati, tunggu sampai dingin.
  3. Sambungkan kabel timing light pada aki kendaraan. Kemudian, pasang sensor tersebut pada kabel busi silinder pertama.
  4. Selanjutnya, tanda timing terdapat pada pull poros engkol. Tanda tersebut akan menunjukkan angka-angka yang melambangkan derajat pengapian.
  5. Nyalakan mesin mobil dan tunggu sampai suhu kerja normal.
  6. Sesudah suhu mesin mobil sudah normal, segera arahkan timing light pada tanda timing di pull poros engkol. Nantinya, timing light berkedip yang sesuai irama pada putaran mesin.
  7. Sesuaikan timing pengapian dengan memutar distributor secara perlahan sambil mengarahkan timing light. Jangan lupa untuk menyesuaikan dengan rekomendasi pabrikan.
  8. Setelah pengaturan berakhir, segera kencangkan baut pada pengikat distributor. Kemudian, matikan mesin dan cek kembali apakah pengaturan timing pengapian sudah benar.

Demikianlah rumus timing pengapian dan cara mengaturnya. Selamat mencoba!

Terdapat masalah pada pengapian dalam mobil? Tenang! HaloBengkel dapat membantu Anda mulai dari melakukan tune-up, perawatan, sampai perbaikan.

Nikmati layanan perawatan mobil berteknologi canggih dengan tenaga andal bersama HaloBengkel! Hubungi kami untuk mendapat general check-up gratis!

Other Post

Download Now !

aplikasi service mobil

Download Sekarang Reservasi jadi Lebih MUDAH, dan Dapatkan GRATIS Garansi Check Up untuk Kendaraan Kesayangan Anda

Keranjang
Home
Product
Wishlist
Compare
Menu
Open chat
1
Info Layanan & Konsultasi
Scan the code
Info Layanan & Konsultasi