Blog
Mengenal Bushing Pada Mobil, 5 Fungsi dan Cirinya Ketika Rusak
Jika Anda pernah mendengar bunyi “kletek-kletek” atau rasa oleng yang aneh ketika mobil lewat jalan rusak, maka masalahnya berada di
Jika Anda pernah mendengar bunyi “kletek-kletek” atau rasa oleng yang aneh ketika mobil lewat jalan rusak, maka masalahnya berada di bushing. Bushing adalah komponen mobil berukuran kecil tapi jarang dibahas.
Padahal, fungsinya cukup penting karena bisa menjaga kenyamanan serta stabilitas mobil. Komponen ini memang jarang orang-orang notice atau perhatikan. Namun, kerusakannya bisa menimbulkan ketidaknyamanan ketika mengendalikan kendaraan.
Sebenarnya, apa itu bushing dan mengapa fungsinya sangat penting? Mari simak semuanya di sini.
Baca Juga: Berapa Lama Ganti Oli Gardan? Ini Waktu Terbaiknya!
Daftar Isi :
ToggleJadi, Apa Itu Bushing?
Bushing adalah komponen dalam mobil yang bentuknya silinder berlubang. Umumnya, bushing terbuat dari bahan poliuretan atau karet, bahkan adang juga kombinasi dengan logal.
Fungsi utamanya yakni meredam getaran serta menjadi perantara fleksibel antara dua bagian logam yang tengah bergerak.
Pada konteks mobil, bushing akan banyak Anda jumpai di bagian kaki-kaki, utamanya di bagian suspensi seperti di stabilizer bar dan control arm (lower arm).
Bushing akan membuat dua bagian logam bisa bergerak bebas tapi tetap terhubung dengan aman.
Ia bekerja seperti ‘sambungan elastis’ yang memberi ruang gerak sekaligus mengurangi gesekan dan benturan.
Dalam sistem suspensi, keberadaan bushing membuat kendaraan tetap stabil, tenang, dan nyaman saat melaju di berbagai medan.
Fungsi Bushing pada Mobil
Biar tahu lebih lengkap fungsi utama bushing, simak lengkap di sini:
1. Meredam Getaran dan Guncangan
Salah satu fungsi bushing adalah meredam getaran dan juga guncangan. Ketika roda menghantam lubang atau polisi tidur, energi benturan itu akan tersalur ke kaki-kaki mobil.
Nah, bushing adalah komponen ‘peredam pertama’ untuk getaran yang terjadi. Komponen ini menyerap sebagian besar getaran itu sebelum sampai ke kabin.
Tanpa bushing, maka getaran akan terasa kasar dan langsung menghantam tubuh mobil dan tentu saja, kenyamanan pengemudi serta penumpang akan terganggu.
2. Menyediakan Fleksibilitas Gerak
Suspensi butuh fleksibilitas agar bisa mengikuti kontur jalan. Tapi fleksibilitas ini tetap butuh kontrol.
Di sinilah bushing berperan. Ia memberi ruang gerak pada sambungan-sambungan kaki-kaki mobil, tapi tetap menjaga stabilitas gerakannya agar tidak liar.
Jadi, mobil bisa tetap nyaman melaju di jalan tidak rata tanpa terasa goyang atau tak terkendali.
3. Menjaga Stabilitas dan Handling
Bushing arm adalah bushing yang terpasang pada lower arm dan stabilizer bar sangat berpengaruh pada stabilitas mobil saat bermanuver.
Misalnya saat belok cepat, bushing di stabilizer bar membantu mendistribusikan beban antara sisi kiri dan kanan mobil, sehingga tidak mudah limbung.
Jika bushing aus atau rusak, maka handling jadi terasa berat, lambat, bahkan membahayakan.
Baca Juga: Interval Ganti Oli Matic Mobil Berapa KM Sekali? Cek Sini!
4. Mengurangi Gesekan Antar Komponen Logam
Selain itu, fungsi bushing adalah menjadi pemisah antara dua logam yang bergesekan.
Misalnya antara lengan suspensi dan rangka mobil. Tanpa bushing, gesekan langsung logam ke logam bisa menimbulkan suara berisik, keausan dini, bahkan kerusakan permanen.
Bushing melindungi sambungan-sambungan ini dengan memberi bantalan fleksibel.
5. Memperpanjang Umur Komponen Suspensi
Dengan menjadi komponen yang meredam getaran serta mengurangi tekanan langsung, bushing adalah bagian yang akan membantu memperpanjang usia pakai komponen lain.
Misalnya saja, shock absorber, ball joint, dan juga control arm. Dengan kata lain, bushing juga menjadi pelindung kecil yang bekerja keras agar bagian lain tak gampang rusak.
Ciri-ciri Bushing Mobil Rusak
Mengingat perannya yang krusial, maka penting pula untuk mengenali gejala atau efek bushing arm mobil rusak. Ini beberapa tanda yang umum muncul:
1. Timbul Bunyi Aneh dari Kaki-kaki
Salah satu gejala paling umum kerusakan bushing adalah munculnya bunyi ‘kletek-kletek’ atau ‘decit’ dari bagian bawah mobil, terutama saat melewati jalan berlubang, polisi tidur, atau saat membelok tajam.
Bunyi ini bisa berasal dari bushing yang retak, sobek, atau aus sehingga tidak lagi menahan gesekan logam secara efektif.
2. Mobil Oleng atau Tidak Stabil
Kalau mobil Anda terasa ‘ngambang’ saat jalan lurus atau limbung saat menikung, ada kemungkinan bushing di bagian suspensi mulai melemah.
Terutama bushing pada sway bar atau control arm yang sudah getas. Efeknya, distribusi beban saat menikung jadi tidak seimbang.
3. Setir Bergetar atau Tidak Responsif
Getaran tidak normal di kemudi saat melewati jalan kasar bisa jadi tanda bushing lower arm sudah bermasalah.
Respons setir juga bisa jadi terasa lambat atau berat, karena suspensi tidak lagi bekerja maksimal.
4. Ban Aus Tidak Merata
Bushing mobil yang longgar atau rusak bisa mengganggu sudut geometri roda (camber dan toe). Ini membuat tekanan ban jadi tidak seimbang dan cepat aus di sisi tertentu. Kalau Anda menemukan ban depan aus sebelah, ada baiknya cek bushing juga.
Baca Juga: Keausan Ban Ditunjukkan Oleh Apa Saja? Inilah Indikatornya
5. Tampilan Fisik Bushing Rusak
Kalau Anda mengeceknya secara visual, bushing yang rusak biasanya menunjukkan adanya retak-retak, mengkerut, atau bahkan terlepas dari bagian dudukannya.
Pasalnya, warna karet memang bisa berubah, mengeras, getas, dan tak lagi lentur. Selain itu, adang juga muncul cairan pelumas yang bocor dari bushing yang berbahan poliuretan.
Dampak Jika Belum Mengganti Bushing
Jika Anda sering mengabaikan kerusakan yang terjadi, maka akan muncul efek domino pada sistem suspensi, seperti:
- Handling terganggu: risiko hilang kendali saat menikung atau mengerem.
- Komponen lain ikut rusak: shock absorber, tie rod, hingga ball joint bisa kena imbas.
- Ban cepat botak: karena sudut suspensi berubah tanpa Anda sadari.
- Kabin jadi berisik dan tidak nyaman.
- Boros biaya perbaikan, karena satu kerusakan kecil bisa menjalar ke yang lain.
Kapan Harus Ganti Bushing Mobil
Soal umur pakai memang bervariasi karena jenis bahan, medan yang dilalui, dan gaya berkendara.
Tapi umumnya, bushing mulai aus di kisaran 50.000 – 100.000 km. Kalau mobil sering Anda gunakan di jalan rusak, beban berat, atau kondisi ekstrem, usianya bisa lebih pendek.
Yang jelas, jangan tunggu rusak parah. Kalau sudah ada gejala seperti bunyi aneh, limbung, atau getaran, lebih baik langsung dicek. Proses penggantian lebih awal justru bisa mencegah biaya perbaikan yang lebih besar.
Bagaimana Proses Penggantian Bushing?
Sepertinya, Anda harus ke bengkel khusus kalau memang belum punya beralatan. Pasalnya, ganti bushing butuh alat-alat untuk:
- Membongkar bagian kaki-kaki mobil (lower arm atau stabilizer bar).
- Melepas bushing lama (sering harus mendapatkan pressing keluar).
- Memasang bushing baru, kadang dengan bantuan alat press atau pelumas.
- Merakit ulang dan melakukan spooring agar posisi roda kembali presisi.
Tempat Terbaik untuk Mengganti Bushing Bisa Pilih HaloBengkel
Bushing merupakan komponen kecil yang tak banyak orang perhatikan, tapi perannya cukup vital di sistem suspensi mobil.
Jangan tunggu hingga mobil oleng atau ban aus parah. Kenali tanda-tandanya sejak awal dan bila perlu, lakukan penggantian. Jika belum punya peralatan khusus, maka memilih HaloBengkel sebagai penggantiannya adalah pilihan tepat.
Mobil kesayangan bisa dapat perbaikan dan perawatan yang memuaskan di sini sebab banyak teknisi profesional yang akan membantu. Dengan datang ke HaloBengkel, mobil Anda akan senantiasa aman, nyaman, dan siap Anda ajak jalan.