PA MA UA EU: Definisi, Rumus, dan Manfaatnya

Dalam pengoperasian alat berat terdapat istilah yakni PA MA UA. Ketiga istilah ini adalah indikator atau alat ukur produktivitas dari suatu alat berat.

Pengukuran dengan ketiga hal ini penting dilakukan karena ada dampaknya terhadap perusahaan.

Sebenarnya, istilah ini singkatan. PA singkatan dari Physical Availability, MA singkatan dari Mechanical Availability, UA singkatan dari Utilization Availability.

Setiap singkatan dan tools ini punya definisi yang berbeda. Maka, kami akan memberikan penjelasan soal ketiganya.

Definisi dan Rumus PA MA UA

Perhitungan PA MA UA ini berbeda-beda. Punya definisi sendiri dan juga punya rumusnya sendiri. Di antaranya akan mengukur tingkat ketersediaan, intensitas penggunaan, dan efisiensi. Jika ingin lebih jelas, mari belajar di sini:

1. Physical Availability/PA

Pertama, ada PA atau Physical Availabillity. Angka yang ada dalam PA ini merupakan prosentase ketersediaan alat berat untuk beroperasi.

Adapun yang akan terhitung dalam PA yakni kehilangan waktu karena alasan yang bukan mekanis seperti jalanan yang rusak, istirahat, hujan, dan sejenisnya.

Rumusnya yakni:

PA= Jam Operasi + Jam Standby : Jam Kerja x 100%

Sebelum menghitung ini, Anda memang harus menghitung jam kerja terlebih dahulu dengan rumus yang berbeda. Hasilnya adalah seperti yang kami katakan tadi, yakni prosentase dari ketersediaan alat berat dalam pengoperasiannya.

Semakin besar prosentasenya down turnnya, artinya banyak waktu yang hilang a.k.a tidak produktif dan berlaku juga kebalikannya.

2. Mechanical Availability/MA

Perbedaan PA dan MA sebenarnya dapat dengan mudah Anda pahami dari kepanjangannya.

Jika yang pertama adalah batasan fisik/physical, maka MA ini adalah batasan mekanik/mekanis.

Jadi, segala hal yang berkaitan dengan mekanis menjadi penentu tinggi atau rendahnya nilai MA saat Anda menghitungnya.

Secara sederhana, angka yang muncul pada MA merupakan prosentase dari pengoperasian alat berat yang menghitung hilangnya waktu karena alasan-alasan mekanis semacam maintenance, penggantian suku cadang, dan sejenisnya.

Nah, MA ini juga memiliki rumus sendiri. Adapun rumusnya begini:

MA = Jam Operasi : Jam Operasi + Jam Breakdown x 100%

Sama halnya dengan PA, semakin besar nilai atau prosentase down turn Mechanical Availabillity, maka terhitung banyak hambatan atas produktivitas alat berat untuk beroperasi.

3. Use of Availability (UA)

Terakhir, ada UA atau Use of Availability. Angka yang muncul dari perhitungan ini akan menunjukkan prosentase waktu penggunaan alat ketika alat tersebut memang bisa digunakan.

Bagian ini akan mempertimbangkan tingkat efisiensi dalam pekerjaan waktu produktif serta non-produktif selama operasional masih berlangsung. Sama dengan dua alat ukur lainnya, UA juga memiliki rumus sendiri.

Ini rumusnya:

MA = Jam Operasi : Jam Operasi + Jam Standby x 100%

4. Effective Utilization (EU)

Sebenarnya ada satu istilah lagi yang jangan ketinggalan, yakni EU atau Effective Utilization.

Angka yang muncul pada EU menunjukkan prosentase penggunaan waktu beroperasi dari alat berat serta waktu yang tersedia secara keseluruhan. Rumusnya begini:

MA = Jam Operasi : Jam Kerja x 100%

Manfaat Mengukur PA MA UA EU

Udah paham kan rumus dan artinya? Tapi, apa pentingnya melakukan pengukuran di atas? Banyak, ini lengkapnya:

• Mengukur seberapa efektif dan efisiennya operasional alat berat
• Identifikasi faktor-faktor yang menghambat produktivitas
• Mampu memiliki target yang terukur dan realistis
• Optimalitas alokasi sumber daya
• Mengurangi operational cost

Kendaraan Harus Anda Rawat agar Produktivitas Meningkat

Tak hanya mengukur itu saja. Perawatan mekanis rutin juga penting untuk merawat kendaraan Anda agar produktivitasnya meningkat.

Halo Bengkel bisa menjadi penyedia layanan perawatan kendaraan pilihanmu. Bisa memberi garansi atas pengerjaan dan tersedia suku cadang berkualitas untuk bikin kendaraanmu optimal seperti baru.

Erwin Juntoro, seorang car enthusiast dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di dunia otomotif. Lulusan SMK Otomotif, Erwin punya minat yang tinggi dalam bidang kelistrikan, mesin, transmisi, tune-up dan modifikasi kendaraan. Driven by Passion, Fueled by Innovation.