Apa Perbedaan Arus AC dan DC pada Mobil Elektronik?
Dalam dunia listrik, terdapat dua jenis arus utama yang mendominasi yaitu Arus Bolak-Balik (AC) dan Arus Searah (DC). Arus-arus tersebut
Dalam dunia listrik, terdapat dua jenis arus utama yang mendominasi yaitu Arus Bolak-Balik (AC) dan Arus Searah (DC). Arus-arus tersebut memiliki karakteristik dan penerapan yang berbeda. Namun, apa perbedaan arus AC dan DC?
Secara sederhana, AC mengubah arah secara berkala sedangkan DC konstan atau tidak mengubah arahnya. Keunggulan keduanya menjadikan penerapan masing-masing arus ini berbeda, tetapi selalu tepat guna.
Daftar Isi :
ToggleApa Itu Arus Bolak-Balik (AC)?
AC adalah jenis daya listrik yang paling umum kita gunakan untuk peralatan rumah tangga, kantor, bangunan, dan lain sebagainya. Dalam arus bolak balik, aliran muatan listrik mengubah arah secara berkala.
Arus bolak balik berbentuk gelombang lengkung yaitu gelombang sinus. Garis-garis lengkung mewakili siklus listrik, lalu Anda dapat mengukurnya per detik. Pengukuran AC memiliki satuan Hertz (Hz).
AC bermanfaat pada pembangkit listrik dan bangunan karena menghasilkan arus dalam jarak yang jauh relatif mudah. Selain itu, AC mampu memasok tenaga ke motor listrik.
Apa Itu Arus Searah (DC)?
Berbeda dengan arus bolak balik, aliran arus searah tidak mengubah arahnya. DC adalah arus listrik yang mengalir dalam satu arah dengan tegangan yang stabil.
Penggunaan utama DC yakni untuk memasok daya ke perangkat listrik dan mengisi baterai. Contohnya baterai ponsel, senter, televisi, dan kendaraan listrik. DC memiliki kombinasi tanda plus dan minus, garis putus-putus, atau garis lurus.
Cara Kerja Arus Listrik AC dan DC
Baik AC maupun DC memiliki cara kerja masing-masing agar dapat menjalankan fungsinya. Berikut cara kerja kedua arus kelistrikan ini.
1. Cara Kerja Arus AC
Arus bolak balik mengubah energi kinetik (hidroelektrik atau angin) atau termal (bahan bakar fosil atau nuklir) menjadi listrik menggunakan induksi elektromagnetik.
Generator surya menangkap energi dari matahari sebagai listrik DC menggunakan efek fotovoltaik. Listrik DC diubah menjadi AC menggunakan stasiun daya portabel atau inverter.
Tegangan listrik AC membalik polaritasnya (mengubah arah) dari positif ke negatif dalam interval tetap. Setiap Hz sama dengan satu siklus positif dan satu siklus negatif.
2. Cara Kerja Arus DC
Daya arus searah tidak fluktuatif dalam polaritas atau mengubah arah seperti listrik AC. Listrik DC memiliki dua kutub (positif dan negatif). Arus mengalir dalam satu arah dari sumber daya ke baterai atau perangkat yang menggunakan arus DC.
DC mengalirkan listrik yang konstan. Alhasil, hal ini memungkinkannya untuk mengisi baterai surya atau jenis baterai lain dengan efektif.
Dengan mengetahui cara kerja AC dan DC, Anda dapat meminimalisasi masalah pada mesin mobil lantaran keduanya berkaitan erat dengan sistem kelistrikan mobil listrik.
Perbedaan Arus AC dan DC
Arus bolak balik dan arus searah adalah dua jenis arus listrik yang berbeda. Daya AC mengubah arahnya secara berkala. Di sisi lain, daya DC mempertahankan aliran arus yang konstan ke satu arah.
Perbedaan utama antara AC dan DC yaitu cara arus tersebut ditransmisikan dan digunakan dalam berbagai aplikasi.
Daya AC terutama berguna dalam transmisi daya dan peralatan rumah tangga. Sebab, arus AC dapat dengan mudah diubah menjadi voltase yang berbeda menggunakan transformator.
Hal ini membuat DC lebih cocok untuk transmisi jarak jauh dan mengurangi kerugian daya selama transmisi.
Sebaliknya, daya DC umumnya Anda temukan dalam baterai, perangkat elektronik, dan panel surya. Alasannya karena arus yang stabil dan searah berguna secara efektif. Perbedaan lain dapat kita pahami sebagai berikut:
- Arus AC menunjukkan frekuensi arus yang berubah selama aliran. Sementara itu, arus searah atau DC frekuensinya nol karena arah aliran konstan.
- Faktor dari daya arus AC ada di antara 0 sampai 1, sedangkan arus DC nol.
- Arus AC merupakan arus hasil dari alternator. Nah, untuk arus DC yang menghasilkannya adalah bagian fotovoltaik, sel generator, sel generator, serta bagian baterai.
- Beban AC dapat berupa induktif, kapasitif, atau resistif tetapi beban pada DC selalu resistif.
- Arus DC memiliki grafik garis konstan yang menunjukkan magnitudo dan arah yang konstan. Sementara itu, arus AC dapat berupa gelombang persegi, gelombang sinusoidal, atau gelombang segitiga.
- DC dapat ditransmisikan jarak sangat jauh dan minim kerugian menggunakan HVDC. Di sisi lain, AC juga dapat ditransmisikan melalui jarak jauh, tetapi masih memiliki kerugian.
Perbedaan Arus AC dan DC pada Mobil Listrik
Pada mobil listrik, AC dan DC merupakan komponen kelistrikan mobil yang penting. Setiap mobil listrik memiliki konverter bawaan. Secara teknis, pengisi daya adalah konverter, juga kita kenal sebagai pengisi mobil.
Sesuai namanya, komponen tersebut mengubah Arus Bolak Balik atau AC menjadi Arus Searah atau DC.
Arus inilah yang kemudian mengisi daya baterai. Metode pengisian baterai ini penggunaannya sudah umum pada sebagian besar mobil listrik. Selain itu, sebagian besar pengisi daya menggunakan daya arus bolak balik.
Perbedaan utama antara beban arus bolak balik dan arus searah adalah posisi penyalaan sumber daya (AC). Hal ini dapat Anda ketahui baik di dalam atau di luar mobil.
Fitur-fitur pengisi daya DC dilengkapi dengan konverter, tidak seperti pengisi daya AC. Artinya, baterai kendaraan langsung mendapatkan pasokan daya. Energi dapat dengan mudah dikonversi tanpa keberadaan pengisi daya bawaan.
Demikian perbedaan arus AC dan DC. Pada dasarnya, kedua arus kelistrikan tersebut memiliki karakteristik, peran, dan fungsinya masing-masing.
FAQ
Untuk menambah pemahaman Anda mengenai AC dan DC, berikut kami rangkum beberapa pertanyaan dan jawaban terkait.
Apa keunggulan AC dibandingkan DC?
AC lebih murah dan mudah dihasilkan dibandingkan dengan DC. AC dapat ditransmisikan tanpa banyak kehilangan energi. Selain itu, kehilangan daya selama transmisi dalam AC lebih sedikit dibandingkan dengan DC.
Mengapa penggunaan tegangan AC lebih disukai daripada tegangan DC?
Tegangan AC memiliki keunggulan untuk meningkatkan dan menurunkan daya sesuai kebutuhan. Dengan memahami cara kerjanya, Anda dapat meminimalkan masalah sistem kelistrikan pada perangkat.
Kapan DC lebih baik daripada AC?
Arus searah (DC) lebih baik daripada arus bolak balik (AC) untuk beberapa aplikasi pada perangkat elektronik, baterai, dan aki. Ketiganya menggunakan arus kelistrikan searah.
Other Post
Service Lampu Mobil, Berapakah Estimasi Biayanya?
- Posted by
- 0 comments
Service Kompresor AC Mobil dan Estimasi Biayanya
- Posted by
- 0 comments
Service Spion Mobil, Segini Harga Perbaikannya!
- Posted by
- 0 comments
Service Speedometer Mobil: Bagian Perawatan dan Biayanya
- Posted by
- 0 comments
Apa Saja Layanan Service Shockbreaker Mobil dan Biayanya?
- Posted by
- 0 comments
Service Jok Mobil: Durasi Pengerjaan dan Biayanya
- Posted by
- 0 comments
Service Sliding Door Mobil: Biaya dan Rekomendasi Bengkelnya
- Posted by
- 0 comments
4 Alasan Harga Mobil Bekas di Jakarta Lebih Murah
- Posted by
- 0 comments
Berapa Harga Inspeksi Mobil Bekas? Ini Rinciannya!
- Posted by
- 0 comments
6 Tips Membeli Mobil Bekas di Jakarta agar Bebas Rugi!
- Posted by
- 0 comments
7 Kesalahan Umum Saat Membeli Mobil Bekas, Bikin Rugi!
- Posted by
- 0 comments